KKP Dorong Pelestarian Ikan Lokal Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

13 Oktober 2021, 11:24 WIB

AVvXsEgBtonH I9ceSjRTEFcbr3lVnem asIeBUROymSyEr933ZtnGRqFHFN1O4Lbqdos9KR7vdNP9aq4vnANyOufDaDHS9iL UpmJD5SjgbOGjIEGEiMayCCB qEA3XYZfW0aCGeHMjcw8nTh2OaPTrSLRC2sV Bo20VFvWQnKpuFifgkUSA3kxXD9IQpw
KKP mendorong pelestarian ikan lokal demi meningkatkan ekonomi masyarakat./Dok.Humas KKP.

Jakarta –  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong  pelestarian ikan lokal merupakan untuk menyokong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu biasa disapa Tebe menjelaskan, menjaga kelestarian ikan endemik lokal menjadi salah satu konsern Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono .

Tujuannya, agar mendongkrak nilai tambah ekonomi sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem.

“Melalui unit pelaksana teknis di Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, KKP rutin memproduksi benih ikan bermutu untuk mendukung program bantuan benih serta menjaga keberadaan ikan lokal melalui program restocking yang secara rutin kami lakukan,” ungkap Tebe dilansir dari keterangan tertulis, Selasa 12 Oktober 2021.

Tebe menilai ikan lokal cenderung memiliki harga jual yang relatif tinggi, sehingga berpotensi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan sekaligus memberdayakan masyarakat di sekitar perairan umum.

Sejak awal tahun 2021 hingga pertengahan bulan September, KKP telah melakukan penyaluran bantuan benih baik tawar.

Sedangkan payau maupun laut sebanyak 174,28 juta ekor, dimana 6,8 juta ekor diantaranya merupakan ikan endemik yang dialokasikan untuk kegiatan restocking di perairan umum yang tersebar di seluruh Indonesia.

Salah satu ikan yang rutin ditebar dalam program restocking adalah ikan Nilem yang merupakan ikan air tawar asli Indonesia dan sudah berhasil dibudidayakan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar milik KKP.

Ikan ini memiliki beberapa keunggulan seperti nilai ekonomis yang tinggi dan dapat diproses sebagai produk olahan, mudah dipelihara, memiliki sintasan dan reproduksi yang tinggi serta tahan terhadap penyakit.

Selain Nilem, ikan endemik lokal hasil budidaya lain yang rutin ditebar dalam kegiatan restocking adalah ikan Tawes.

Selain banyak digemari karena memiliki rasa yang lezat, ikan ini memiliki harga yang cukup terjangkau sehingga cukup diminati oleh masyarakat.

“Kami akan terus mendukung pengembangan ikan endemik lokal dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun rutin melakukan kegiatan restocking ikan lokal dapat menjaga agar tidak terjadi kepunahan, meningkatkan pendapatan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” pungkas Tebe.(Miftach Alifi)

Artikel Lainnya

Terkini