Jakarta– Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden menyampaikan pelaksanaan vaksin booster gratis merupakan kebijakan yang tepat untuk menutup ruang-ruang terjadinya mark up (penggelembungan) dan permainan harga.
“Kebijakan vaksin booster gratis ini juga menutup ruang-ruang terjadinya mark up (penggelembungan) dan permainan harga,” sambung Abraham atau yang akrab disapa Bram.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan, mulai 12 Januari vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster COVID19 diberikan gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia, dengan prioritas bagi lansia dan kelompok rentan.
KKP Dorong Pengembangan Komoditas Ekspor dan Perikanan Budidaya
Upaya ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat mengingat virus COVID19 yang akan terus bermutasi.
Menurut Abraham, kebijakan Presiden menggratiskan vaksin booster sangat membantu meyakinkan warga lansia untuk tidak ragu lagi divaksin.
Kebijakan tersebut, tambah dia, juga mempermudah petugas Puskesmas mensosialisasikan vaksin booster kepada masyarakat.
Presiden Jokowi Pastikan Vaksin Booster Gratis Prioritas Lansia
Sementara itu, dari pantauan KSP, pelaksanaan vaksin booster di Puskesmas Kramat Jati Jakarta berjalan lancar, dengan alur yang hampir sama seperti saat vaksin dosis satu dan dua.
Terdapat seratus warga yang mendapat suntikan vaksin, dan hampir semua warga lansia.
“Terima kasih kepada pak Jokowi kami sudah dapat vaksin ketiga dan gratis,” ucap salah satu warga lansia Endang Sri Winarni (62 th) usai disuntik vaksin.***