Lengkapi Gaya Hidup di Online Shop Bali Open Boot

10 Agustus 2017, 21:47 WIB

Suasana%2Bdi%2Bopen%2Bboot%2Bweekend%2Bmarket%2Bdi%2Bcafeetory

DENPASAR – Gaya hidup masyarakat saat ini sudah serba online, hal tersebut memicu pengusaha online shop di Bali kian marak menghiasi berbagai sosial media yang ada.

Namun, kini pelaku online shop juga aktif di dunia nyata dengan berbagai event yang digelar salah satunya seperti, sunday market yang digagas oleh Adara Management (kelompok yang  mewadahi berbagai online shop di Bali).

Dalam kesempatan tersebut para online shop juga memperoleh pendapatan yang lumayan besar.

Salah seorang panitia sekaligus Admin Adara Management, Fifin Utami mengatakan, pihaknya rutin mengadakan acara ini dengan tema yang berbeda tiap harinya kalau Sabtu weekend market, Minggu dengan sunday market, dan Jumat dengan friday market.

Acaranya dari jam 13.00-19.00 dengan mengambil lokasi di Cafeetory.

“Kita open setiap satu bulan itu setiap Sabtu dan Minggu, kebetulan kalau Jumat hanya untuk di awal dan di akhir bulan, kalau dihitung itu berarti 10 kali open boot dalam satu bulan. Dan kita punya dua grup, yang satu Adara Management satu dan Adara Management dua,” terang Fifin beberapa waktu lalu.

Acara hasil kolaborasi dari Diah Ayu Sukma pendiri Adara Management dan Cafeetory target marketnya yakni kalangan menengah, dan menengah ke bawah, karena rata-rata harga jualan di sini kurang dari Rp 150 ribu.

Tapi ada juga beberapa produk dengan harga di atas itu, dengan catatan sesuai kualitas dan merk produk yang dijual. “Kalau di atas itu mungkin ya semacam brand tertentu ya seperti, parfum Victoria Secret karena produk original dan masih ada merk ternama lainnya,” imbuhnya.

Fifin menambahkan, online shop yang ikut open boot tersebut lolos dengan syarat produk harus berbeda dengan yang lain. Dan pihaknya hanya akan memberi fasilitas meja saja sisanya dilengkapi para online shop itu sendiri.

“Jadi nggak boleh satu barang itu sama dengan yang lain dan kita itu cuma ngasik fasilitasnya meja, mereka yang bawa alat-alatnya sendiri,” cetus wanita mantan penyiar radio tersebut.

Dan di sini sambungnya, bertujuan sebagai wadah untuk online shop di Bali, baik itu yang sudah besar ataupun yang baru mulai. Supaya banyak dikenal orang, dan menunjukkan kalau online shop di Bali itu banyak.

“Teman-teman bisa langsung cari (produk) dari atas kepala sampai ujung kaki. Dan tahun ini juga udah open spot dari Desember tahun 2017 itu sudah full slot dan ada beberapa outfit, make up, dan ini semua sesuai dengan harga temen-temen yang datang,” tuturnya.

Terkait keuntungan diperoleh, Fifin mengaku, jika dibandingkan dengan tahun lalu memang sedikit menurun tapi masih untung. Sebelumnya pada tahun 2016 itu per online shop bisa mencapai Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per open (open boot).

“Kalau target keuntungan tahun sebelumnya itu tembus Rp 5 juta itu per online shop, tapi itu tergantung apa yang dijual, kalau outfit, kacamata itu tembus dia Rp 5 juta, Rp 8 juta per dia open.

Tapi tahun ini memang lagi turun, pasti dapet (untung,red) tapi nggak sebesar seperti tahun kemarin,” ujarnya sembari tersenyum.

Wanita yang juga pelaku online shop khusus penjual kaos kaki imut tersebut mengungkapkan banyak online shop yang mengaku ada peningkatan saat open boot, walaupun belum menutup omzet mereka, tapi biasanya saat online akan terjadi kenaikan pembelian.

“Mereka (para online shop) berpendapat, ya udahlah, kita open aja, kita kembangkan, toh walaupun tidak banyak (untung) setidaknya dapat konsumen,” jelasnya sambil tertawa.

Kelompok yang menaungi 800 online shop di Bali tersebut menegaskan, dilarang keras bagi anggota untuk mempromosikan diri sendiri, tapi untuk SFS (shoutout for shoutout) diperbolehkan dan juga dilarang menebar spam di dalam grup.

Banyak online shop tahun kemarin yang sudah mendirikan toko di Bali, dan sejauh ini sudah sebanyak 10 member diharapkan tahun depan lebih banyak lagi. (gek)

Artikel Lainnya

Terkini