Masuk Negara Terindah di Dunia, Jokowi: Pariwisata Berpeluang Sumbang Devisa Terbesar

12 Februari 2019, 13:44 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai menghadiri Gala Dinner Peringatan 50 Tahun PHRI di Jakarta/biro pers setpres

JAKARTA – Presiden Joko Widodo menegaskan sektor pariwisata berpotensi menjadi penyumbang devisa terbesar apalagi dengan masuknya Indonesia sebagai negara terindah di dunia. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Gala Dinner Peringatan 50 Tahun Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Senin, di Jakarta 11 Februari 2019.

Kepala Negara memuji soal perkembangan pariwisata Indonesia. Ia menilai saat ini industri pariwisata memiliki potensi menjadi penyumbang devisa terbesar untuk negara. Peluang dan industri pariwisata nasional yang bertumbuh tinggi merupakan momentum yang harus dimanfaatkan dengan baik.

“Kita ini masuk 6 besar negara terindah di dunia. Kita juga masuk 10 besar negara yang wajib dikunjungi. Ini juga sebuah brand yang kita punyai,” ucapnya. Dengan image atau branding yang kuat ini, tinggal bagaimana digarap agar pariwisata ini betul-betul bisa memberikan devisa yang paling banyak.

Terlebih, untuk menunjang industri pariwisata nasional, selama ini Presiden Joko Widodo memang mengedepankan pembangunan infrastruktur secara merata di seluruh Tanah Air.

Terkait pembangunan infrastruktur, Kepala Negara mengakui bahwa manfaat dari pembangunan tersebut salah satunya dapat dirasakan sektor pariwisata. Pembangunan diarahkan agar suatu daerah memiliki kesiapan untuk mengembangkan pariwisatanya sendiri.

“Saya setiap menginap di hotel-hotel di daerah-daerah pada 2014-2015, yang masuk ke kuping saya paling banyak adalah listrik yang byarpe. “Bahkan ada hotel di Sumatra setengah hari hidup setengah hari mati. Bagaimana bisa berkembang hotel itu?” ucap Presiden Jokowi.

Infrastruktur berupa pembangkit listrik, jalan tol, bandara, pelabuhan, dan fasilitas lainnya terus dibangun untuk mengatasi masalah-masalah tersebut sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.

Meski demikian, pembangunan infrastruktur tersebut tidak hanya ditujukan bagi pengembangan pariwisata Tanah Air semata. Kepala Negara menegaskan, di dalam pembangunan yang merata di seluruh pelosok Nusantara, terdapat tujuan lain yang lebih besar bagi kepentingan negara dan rakyatnya.

Pada kesempatan ini, Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani memberikan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo. Penghargaan itu berupa gelar Bapak Pariwisata Nasional.

“Bapak Pariwisata Nasional diberikan karena inisiatif Bapak Presiden dalam mengembangkan pariwisata sejak jadi Wali Kota di Solo, menyejahterakan secara langsung masyarakat yang terlibat di pariwisata,” tutur Sukamdani. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini