![]() |
Tukad Bindu di Kesiman, Denpasar semakin ramai oleh kunjungan wisatawan/dok |
Denpasar – Di tengah banyaknya hotel dan kafe berdiri di Pulau Bali namun ada obyek wisata yang memiliki keunikan tersendiri yang mampu menjadi magnet pariwisata baru di Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali.
Pesona Tukad Bindu semakin dikenal tidak hanya bagi warga Kota Denpasar namun juga mulai dilirik masyarakat lainnya di Bali. Bahkan, Tukad Bindu menjadi salah satu inovasi Denpasar yang lolos Top 99 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Sungai Elok, Nyaman Untuk Masyarakat Dengan Menjaga Lingkungan dan Alam di Tukad Bindu (Senyum Melia di Tubin) Kelurahan Kesiman, masuk inovasi Denpasar untuk kategori pemberdayaan masyarakat.
Tak heran, di tangan Relawan Tukad Bindu, I Ketut Nugraha Swadharma, nama Tukad Bindu semakin dikenal luas, setelah berhasil meraih juara I lomba vlog nasional yang diselenggarakan di Graha Cakrawala, Universitas Negeri Malang, Jawa Timur yang telah diumumkan 27 Juni lalu.
![]() |
Relawan Tukad Bindu, I Ketut Nugraha Swadharma |
Swadharma mengaku sangat senang, bahkan dirinya tidak menduga bisa tembus ke tingkat nasional dan sukses menjadi yang terbaik se-Indonesia yang bersaing dengan 18 peserta lomba vlog.
“Tentunya kami bangga dapat keluar menjadi yang terbaik dan ikut serta memperkenalkan obyek Wisata Tukad Bindu di kancah nasional melalui karya vlog,” jelasnya.
Garapan video vlog kali ini, pria yang juga guru di SMPN 9 Denpasar ini mengangkat Konsep ‘Dari Tukad Bindu Untuk Dunia’.
Harapannya agar Tukad Bindu sebagai salah satu destinasi tujuan wisata di Denpasar bisa dijaga kelestarian serta kebersihannya bahkan ditingkatkan lagi agar semakin menjadi lebih baik kedepannya.
“Kami ingin memperkenalkan Tukad Bindu dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat Tukad (Sungai, Red) secara keseluruhan,” paparnya kepada wartawan, Minggu 30 Juni 2019.
Bali memiliki keindahan di setiap sudutnya. Meski kini telah berdiri banyak cafe hingga hotel, Bali masih menyimpan keunikan wisata tersendiri. Salah satunya, keberadaan Tukad Bindu yang akan membawa siapapun yang mengunjunginya kembali ke masa lalu.
Sesuai namanya, panorama tukad atau sungai menjadi daya tarik utama destinasi yang berada di Gang Sikarini, Kesiman, Denpasar ini. “Bukan tanpa proses panjang, mengingat dulunya Tukad Bindu dikenal kotor. Banyak sampah berserakan di permukaannya,” jelasnya.
Berkat inisiatif masyarakat dan kesadaran akan pentingnya wisata di Bali, Tukad Bindu mulai dibenahi. Perlahan tapi pasti, warga berupaya keras menyulap sungai yang mulanya kotor, menjadi bersih dan bagus seperti saat ini.
Banyak wisatawan berdatangan setiap hari sehingga sungai ini selalu ramai. Anak-anak, maupun orang dewasa terlihat asyik berenang di sungai. Tersedia juga, penyewaan pelampung dan ban di pinggir sungai.
Area di sekitar pinggiran sungai juga ditata, ditanami rerumputan hijau. Kawasan ni sering dimanfaatkan warga untuk piknik maupun sekedar beristirahat. Selain itu, ada deretan warung dan gazebo bambu dengan nuansa ala Bali kuno.
Salah satu keunikan Tukad Bindu, kata Nugraha adalah adanya sistem subak (pengairan sawah) yang mengairi sawah di wilayah Renon, Sanur, Panjer dan Sedap Malam. Disamping itu, terdapat wahana edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTHM).
“Kedepan, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan ketersediaan listrik sepanjang masa bagi masyarakat dengan tetap mengedepankan energi ramah lingkungan,” pungkas anggota Yayasan Tukad Bindu Kesiman Bidang Pendidikan ini. (riz)