|  | 
| Banyak pedagang dadakan mencoba peruntungan bisnis di pinggir jalan seperti di seputaran Stadion Maguwoharjo, Sleman/Agus Nugroho Purwanto | 
Yogyakarta – Pandemi virus corona atau Covid-19 selain mengakibatkan
 banyaknya para pekerja yang kehilangan mata pencaharian namun bagi sebagian
 orang justru bencana ini membuka kesadaran baru untuk tidak menyerah.
Situasi
 serba sulit ini, dijadikan momentum bangkit menjadi wirausaha baru sebagai
 pedagang mulai menjajakan pakaian, sembako hingga kuliner.
Bulan Febuari 2020, dunia mengalami pandemi covid 19. Indonesia tak luput
 menjadi salah satu negara yang merasakan dampak dari pandemi ini. Dimana
 mengakibatkan banyaknya para pekerja yang kehilangan mata pencahariannya
 dikarenakan tidak beroperasinya perusahaan perusahaan tempat mereka bekerja.
Keputusan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
 menjadi ‘momok’ tersendiri bagi para pelaku usaha di Indonesia yang terpaksa
 menghentikan kegiatan usahanya.
Seiring keluarnya kebijakan pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah
 atau tetap tinggal di rumah  atau Stay at Home. Hal ini mengakibatkan
 banyaknya perusahaan memutuskan untuk merumahkan atau bahkan mengakhiri
 kontrak kerja dengan para pekerja.
Dengan kondisi seperti ini, tentu saja masyarakat tidak akan mampu untuk
 berdiam diri begitu saja. Untuk sapat tetap bertahan hidup, masyarakat mulai
 melakukan aktivitas di luar dengan tujuan mendapatkan penghasilan lagi.
Berbagai cara seperti mencari pekerjaan baru atau membuka lapangan pekerjaan
 harus ditempuh agar tetap dapat bertahan hidup. Salah satu cara yang mudah
 saat ini adalah dengan berdagang dengan memanfaatkan media sosial secara
 online.
Saat ini, jika merujuk ke dunia maya, maka akan banyak ditemui pedagang baru
 yang bergerak di bidang online.
Tak kalah dengan bisnis secara online, para pekerja yang sebelumnya memiliki
 rutinitas pekerjaan di perusahaan namun ada yang dirumahkan bahkan PHK,
 mencoba bangkit kembali setelah  enam bulan sejak Maret 2020, tidak
 memiliki aktivitas pekerjaan.
Mereka mulai menata perekonomian keluarga dengan mulai membuka usaha atau
 mulai mencari pekerjaan baru. Bagi tenaga kerja yang membuka usaha baru dapat
 memilih untuk berjualan secara online maupun konvensional.
Salah satu imbas covid 19 ini, saat ini banyak bermunculan pedagang dadakan
 yang di lingkungan mereka. Hal ini terjadi karena adanya desakan
 kebutuhan hidup agar dapat melanjutkan dan membangun kembali perekonomian
 keluarga.
Salah satu contoh terdapat pedagang dadakan dari seorang karyawan bank swasta
 yang mulai berjualan ikan laut segar dipinggir Jalan Kaliurang timur, pedagang
 buah buahan yang berada di sekitar Stadion Maguwoharjo, Sleman dan pedagang
 pakaian yang menggunakan kendaraan pribadinya untuk menggelar barang
 dagangannya.
Alasan memilih berdagang menurut salah seorang pedagang yang ditemui,
 untuk bangkit kembali setelah keluar dari pekerjaan sebelumnya.
Sebagaimana penuturan Diah, yang suaminya memilih mundur dari salah satu
 bank swasta, terpaksa harus segara membuat pondasi membantu ekonomi keluarga.
 Diah banting stir mendirikan kios ikan laut segar diberi nama ” Ikan laut
 segar Bakir” yang baru memulai usaha bulan Juli 2020.
“Ada peluang untuk bangkit lagi dengan berdagang ikan laut, pandemi ini bukan
 akhir dari perjalanan hidup, sehingga meyakini bahwa masih banyak kesempatan
 dan peluang yang akan diperoleh jika mampu mencoba,” tutur Diah dalam
 perbincangan ringan dengan Kabarnusa.com, Selasa 8 September 2020.
Selain Diah, keputusan serupa diambil Aris yang sudah 3 tahun menjadi seorang
 driver online. Karena virus corona dan pembatasan ruang gerak oran, sepi
 pesanan praktis tidak bisa mengandalkan lagi dari usaha jasa drivernya.
“Orderan sepi, saya mencoba usaha kuliner menjual nasi boks woku khas Manado
 di pinggir jalan,” tutur Aris. Diah dan Aris adalah salah satu contoh pedagang
 dadakan imbas dari pandemi virus corona dengan menciptakan lapangan kerja
 sendiri.
Masih banyak lagi para pemuda dan pemudi yang ingin segera bangkit dari
 keterpurukan akibat pandemi covid19, ada yang memulai posting sayur mayur dan
 buah buahan secara online.
Tidak ada manusia yang hanya menjadi penonton kehidupan, dibekali pikiran dan
 tuntutan hidup, perjalanan akan tetap berjalan, sebelum denyut nadi
 berhenti.(anp)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 