Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menambahkan, Paus Sperma pertama kali ditemukan masyarakat pada Rabu (29/12/2021) pukul 09.00 WITA di Pantai Panfolok dan sudah dalam keadaan mati.
Informasi tersebut diteruskan ke Babinkatibmas setempat yang selanjutnya berita diterima oleh Tim BKKPN Kupang pada Sabtu (1/1/2022) lalu.
Tim BKKPN Kupang yang bergerak ke lokasi menemukan bangkai di muara sungai dengan posisi berada di seberang sungai dan air laut dalam kondisi pasang. Dikarenakan bangkai telah mengalami pembusukan tingkat lanjut, tim segera menangani biota yang telah mati tersebut agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan menghindari penyebaran penyakit ke warga sekitar.
Viral Foto Paus Diangkut Sepeda Motor, Dagingnya Dibagikan ke Warga Bima
“Penanganan kami lakukan bersama BBKSDA NTT, Polsek Sulamu, Pemerintah Desa Pantulan dan masyarakat sekitar dengan cara dibakar.
Opsi ini dipilih karena akses menuju lokasi yang jauh dan sulit dilalui alat berat. Penanganan ini juga dilakukan secara berkala oleh tim karena posisi bangkai berada di lokasi pasang surut sehingga proses pembakaran hanya dapat dilakukan pada saat air surut,” terang Imam Fauzi.
Petugas juga langsung melakukan sosialisasi mengenai jenis-jenis biota laut dilindungi dan informasi penanganannya kepada warga sekitar. ***