Pemerintah Siapkan Kebijakan Pengembangan Industri Kreatif Hingga Wisata Kesehatan di Bali

27 Maret 2021, 08:35 WIB

Badung – Belajar dari dampak pandemi Covid-19 yang menimbulkan keterpurukan sektor pariwisata di Bali pemerintah telah menyiapkan kebijakan jangka pendek dan menengan untuk mengembangkan sektor industri kreatif hingga
wisata kesehatan di Bali.

Selama 14 bulan dunia dilanda dilema dalam menghadapi permasalahan kesehatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid 19.

Indonesia tidak luput dari masalah ini salah satunya karena jumlah wisatawan asing merosot tajam,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan saat membuka Forum Investasi Bali
di Nusa Dua, Bali,Badung, Jumat (26/3/2021).

Guna memperbaiki keterpurukan sektor pariwisata khususnya di Bali ini, Kemenko Marves bersama dengan Bank Indonesia serta beberapa kementerian/lembaga terkait mengelar sebuah Forum Investasi.

Kegiatan ini dihadiri Menkominfo Johnny G. Plate, Wamenparekraf Angela Tanusudibjo, Wamen II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, 6 Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara pemasok turis internasional terbanyak ke Indonesia serta para pelaku UMKM.

Tujuannya adalah untuk menunjukkan kesiapan Bali dalam menghadapi kondisi new normal serta mengundang investor untuk berinvestasi di Bali.

Soal aturan pelarangan masuknya wisatawan asing ke Indonesia, Menko Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah masih melarang wisatawan mancanegara untuk masuk ke Indonesia.

Peraturan itu lagi dievaluasi karena sekarang ini diupayakan sampai bulan depan sudah bisa melakukan vaksinasi kepada 1,8 juta orang atau dekat 2 juta dan Bulan April-Mei kita bisa tambah 1 juta orang sehingga Bulan
Juli harapan kami sudah terbentuk herd immunity atau (kekebalan kelompok) dan Bali jadi green zone.

Dengan terbentuknya herd immunity, dia berharap Bali dapat segera membuka akses untuk wisatawan asing meskipun kunjungan wisatawan domestik juga didorong penambahannya.

Belajar dari dampak pandemi ini, pemerintah, lanjut Menko Luhut membuat kebijakan untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar ekonomi Bali lebih tahan terhadap goncangan.

“Kita siapkan kebijakan jangka pendek dan jangan menengah untuk mengembangkan ekonomi Bali dari sektor Industri Kreatif, pendidikan tinggi, energi terbarukan, pertanian dan wisata kesehatan,” imbuh Menko Luhut Pandjaitan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dia mengatakan bahwa pemerintah membuka peluang investasi dari negara-negara sahabat. Dalam kesempatan sama, Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo mengatakan bahwa Bank Indonesia BI melihat prospek ekonomi sektor pariwisata akan membaik pada tahun 2021.

Deputi Dodi memperkirakan bahwa dengan strategi vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dalam kuartal pertama tahun 2022 akan terbentuk imunitas kelompok. “BI berkomitmen untuk membantu mempromosikan investasi, perdagangan dan sektor pariwisata,” sambungnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini