![]() |
Ogoh-ogoh karya Sekaa Teruna di Denpasar |
DENPASAR – Pemkot Denpasar tengah merancang kreteria dalam lomba ogoh-ogoh salah satunya melarang penggunaan styrofoam dan tema-tema yang bermuatan politik. Sebagai bentuk dukungan dalam memberikan ruang kreatifitas anak muda di Denpasar, meski memasuki tahun politik 2019 ini
Kendati memasuki tahun politik, Pemerintah Kota Denpasar tetap menggelar lomba ogoh-ogoh menjelang hari suci Nyepi, sebagai bentuk dukungan dalam memberikan ruang kreatifitas anak muda di Denpasar.
Anak muda Denpasar juga antusias dalam membuat ogoh-ogoh sudah tampak dibeberapa kawasan banjar.
“Di Kota Denpasar dalam tahun politik ini tetap melaksanakan lomba ogoh-ogoh untuk melestarikan adat dan budaya serta kreatifitas anak muda Denpasar,” ujar Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Mataram, Rabu (9/1/2018).
Pihaknya mendukung kreativitas anak muda terlebih dalam pembuatan ogoh-ogoh yang juga sebagai bagian dari ekonomi kreatif. Terkait tahun politik ini, pihaknya telah merancang kriteria lomba ogoh-ogoh serta melarang pembuatan ogoh-ogoh yang bermuatan politik.
Dalam menjaga keamanan dan kenyamana bersama dalam pawai dan lomba ogoh-ogoh, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh komponen lembaga adat, dinas, dan aparat keamanan di Kota Denpasar.
Hal ini nantinya diharapkan dapat bersama menjaga kondusifitas keamanan dan kenyamana bersama. Kriteria perlombaan ogoh-ogoh sama seperti tahun-tahun sebelumnya yang tetap mengacu pada kriteria pembuatan ogoh-ogoh berbahan dasar alami yang artinya tidak menggunakan bahan seperti stayrofoam.
“Lomba ogoh-ogoh ini tetap dilaksanakan, namun kriteria lomba tetap mengacu seperti tahun sebelumnya dan tidak boleh berbau politik,” ujarnya sembari. Ditegaskan, Pemkot Denpasar, kita tidak melarang dan tetap melaksanakan lomba ogoh-ogoh. (rhm)