Kabarnusa.com – Paska-terlemparnya Ketut Suandhi dalam pencalonan karena tidak memenuhi syarat di KPU, kini wacana duet pasangan MAde Arjaya dengan petinggi ormas Laskar Bali Ketut Rochineng di Pemilihan Wali Kota Denpasar.
Hingga kini, elit DPD Golkar Bali kubu Aburizal Bakrie (ARB) yang dinahkodai I Ketut Sudikerta masih beda suara soal pasangan calon yang direkomendasikan partai Golkar untuk maju pada pemilihan walikota (pilwali) Denpasar pada 9 Desember mendatang.
Sudikerta menyebut pasangan I Made Arjaya-AA Ayu Sunasri, sementara ketua Harian DPD Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya menyebut paket I Made Arjaya-Ketut Rochineng.
Kubu DPD Golkar Bali kubu Agung Laksono yang dipimpin Gde Sumarjaya Linggih alias Demer dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPD Dewa Made Widiyasa Nida meminta kubu Sudikerta memberikan kepastian pasangan calon yang direkomendasikan partai Golkar.
Menurut dia, adanya perbedaan pernyataan elit Golkar Bali kubu Sudikerta itu membingkan publik, termasuk Golkar kubu Demer.
“Kami saja bingung apalagi masyarakat. Pak Ketut Sudikerta mengisyaratkan dukungan kepada Made Arjaya dengan Ayu Sunasri, sedangkan di pihak lain Wijaya memberikan dukungan kepada Arjaya-Ketut Rochineng,” kata Dewa Nida di Denpasar, Senin 17 Agustus 2015.
Pihaknya siap mendukung siapapun nantinya pasangan calon yang akan diusung oleh Golkar dalam Koalisi Bali Mandara (KMB) untuk maju dalam Pilkada Kota Denpasar.
Namun dia kembali mengingatkan Sudikerta untuk melakukan rapat dengan Tim 6 Golkar Bali yang terdiri dari tiga orang dari tim kubu ARB dan tiga orang dari tim kubu AL untuk menentukan pasangan yang akan maju dalam Pilkada Kota Denpasar.
Pasalnya, ia menegaskan, rekomendasi partai Golkar harus berdasarkan kesepakatan kedua kubu melalui Tim 6.
“Hal itu yang perlu kita ketahui bersama. Jangan menggodok calon dari kader Golkar berjalan sendiri-sendiri sebelum dibawa ke KMB,” ujarnya. (kto)