Presiden Jokowi Dorong Negosiasi dalam Penyelesaian Penyanderaan Pilot Susi Air

Presiden Jokowi mendorong penanganan penyanderaan Pilot Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua melalui negosiasi dipimpin Bupati Nduga.

9 Juli 2023, 09:38 WIB

Jakarta – Melalui negosiasi dipimpin Bupati Nduga, Papua, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong penanganan penyanderaan Pilot Susi Air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Presiden Jokowi memberikan arahan ini pada rapat terbatas yang digelar di Papua, Kamis malam 6 Juli 2023.

Hal itu disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Theo Litaay, soal kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tiga hari di Papua telah menyentuh berbagai aspek.

Disebutkan, mulai pembangunan kesejahteraan hingga keamanan, termasuk dalam kaitan penyelesaian kasus penyanderaan pilot Susi Air.

Soal aspek keamanan terutama dalam kaitan dengan kasus penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), jelas Theo, Presiden Jokowi tetap mendorong langkah-langkah negosiasi dalam penanganan kasus tersebut.

“Negosiasi ditangani pemerintah daerah dipimpin Bupati Nduga,” terang Theo Litaay ,” di Jakarta, Sabtu 8 Juli 2023.

Langkah ini, semakin menegaskan bahwa pemerintah pusat terus memberikan perhatian, dukungan dan pendampingan bagi kemajuan pembangunan dan keamanan di wilayah Papua.,” kata Theo Litaay.

Kata Theo Litaay, dari konteks pembangunan kesejahteraan, Presiden Jokowi hadir dan meresmikan Bandar Udara Ewer, di kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Keberadaan Bandar Udara ini diharapkan bisa membuka akses bagi masyarakat setempat untuk mendapat pendidikan dan pelayanan kesehatan.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meresmikan Papua Street Carnival dan Festival Danau Sentani, di kabupaten dan kota Jayapura, serta melakukan panen jagung, di kawasan food estate, di kabupaten Keerom.

Menurut Theo, kegiatan Presiden yang intensif dan luas ini menunjukkan situasi di wilayah Papua sangat kondusif bagi investasi dan kegiatan perekonomian.

“Sekaligus memberikan penguatan tentang political will (keinginan politik) pemerintah pusat yang tidak pernah berhenti memberikan perhatian kepada pembangunan kesejahteraan di Papua,” ujarnya. ***

Artikel Lainnya

Terkini