Jakarta – Pemungutan suara ulang (PSU) undipos di Kuala Lumpur dan Selangor Malaysia harus dipastikan berjalan jujur dan adil, sekaligus tak boleh ada peluang kecurangan sekecil apa pun di setial tahapan.
Pakar Politik dan Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengingatkan,
PSU undipos di Kuala Lumpur dan Selangor Malaysia harus dipastikan berjalan jujur dan adil.
Tidal boleh ada peluang kecurangan sekecil apa pun di setial tahapan. PSU di Malaysia ini benar-benar harus dikawal.
“Khususnya terkait Penyelenggara Pemilu Luar Negeri (PPLN) ya, sebab mereka sedang mendapat sorotan publik. Jadi harus benar-benar bekerja sebaik-baiknya,” ujar Karyono, Senin (29/4/2019).
Penyelenggara pemilu harus menyadari bahwa sekecil apa pun kecurangan akan menjadi preseden buruk, bahkan bisa menjadi alat justifikasi bagi pihak-pihak yang tak ingin Pemilu 2019 berjalan lancar.
“Jangan sampai ada pemicu. Sebab 10 persen keburukan jangan mendegradasikan 90 persen kebaikan,” tegas Karyono dalam keterangan tertulis, Senin 29 April 2019.
Baginya, pemilihan ulang di Malaysia juga menjadi kesempatan bagi penyelenggara pemilu untuk membuktikan bahwa mereka bekerja dengan baik dan benar sesuai undang-undang.
Jika Pemungutan ulang di Malaysia baik, maka saya yakin kepercayaan publik pada penyelenggara akan baik.
“Sebaliknya, jangan ada kecurangan karena bisa menjadi preseden, seolah-olah kecurangan itu banyak,” tegas Karyono yang dikenal punya analisa filosofis mendalam soal pemilu. Diketahui, pemungutan suara ulang di Malaysia melibatkan sekitar 300.000 pemilih. (rhm)