Puluhan Anak Hindu Jalani Ritual Potong Gigi Saat Beranjak Dewasa

24 Juni 2019, 17:31 WIB
Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menghadiri upacara metatah atau potong gigi masal.

Denpasar – Sebanyak 42 peserta mengikuti mengikuti upacara metatah masal di Desa Pakraman Kepaon, Pemogan, Denpasar Selatan, sebagai ritual Hindu yang menandai mereka saat memasuki masa dewasa.

Kegiatan itu, juga untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti sebagai umat Hindu. Selain metatah masal atau potong gigi, beragam kegiatan dilaksanakan, salah satunya Karya Atiwa – Atiwa, dan Mamukur Masal Griya Gede Manik Uma Jati, Senin (24/6/2019).

Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra turut andil nyanggingin para peserta potong gigi massal. Rai Mantra menjelaskan, upacara potong gigi (mepandes) merupakan bagian dari ritual Manusa Yadnya dilakukan ketika seorang anak telah menginjak remaja atau sudah dewasa.

“Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut ajaran Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh manusia),” tuturnya. Dengan telah dilaluinya prosesi ini diharap menjadikan yang bersangkutan lebih dewasa, baik dalam berpikir, berkata maupun dari segi perbuatan.

“Kami mengapresiasi dengan telah dilaksanakannya Upacara Mepandes Massal, Semoga Karya ini dengan lancar, dapat memberikan kemanfaatan yang baik bagi pembangunan nilai masyarakat Kota Denpasar yang berbudaya,” ujar Rai Mantra.

Sementara Pengrajeg Karya, Ida Pandita Mpu Yogiswara GrIya Gede Manik Umajati Desa Pakraman Kepaon, Pemogan Densel menjelaskan, rangkaian Karya Atiwa – Atiwa, Metatah dan Mamukur Masal Griya Gede Manik Uma Jati di dimulai 3 Juni 2019.

Ada rangkaian upacara mepandes massal dan upacara Mamukur Massal diikuti 32 Puspa Lingga. Upacara diawali prosesi Ngekeb lalu Sungkem peserta kepada orangtua sebagai simbol meminta doa restu.

“Selain juga dilaksanakan diantaranya rangkaian prosesi Puncak Karya serta Murwa Daksina,” jelasnya. (riz)

Berita Lainnya

Terkini