![]() |
Wali Kota Rai Mantra mengatakan layang-layang telah menjadi permainan tradisi bagi masyarakat |
Denpasar – Beragam kreativitas dalam lomba layang-layang menyuguhkan keindahan terlihat di langit di Kota Denpasar. Ajang yang digelar Persatuan Layang-Layang Indonesia (Pelangi) Denpasar ke-5 dibuka Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, di Pantai Mertasari, Sanur, Minggu 28 Juli 2019.
Sebanyak 785 peserta dari kabupaten/kota se-Bali mengikuti event ini yang melombakan layang tradisional dan kreasi
Wali Kota Rai Mantra mengatakan layang-layang telah menjadi permainan tradisi bagi masyarakat. Terlebih layang-layang memiliki filosofi konsep Rareangon yang terus berkembang serta menjadi event di ajang daerah, nasional hingga internasional.
Kreatifitas dalam layang-layang saat ini semakin maju, sehingga perlu terus didukung. “Kreatifitas layang-layang harus terus didukung dalam pelestarian permainan tradisi dengan kreatifitas terus berkembang,” ujarnya.
Dilihat dari ide-ide kreatif layang-layang disamping keberadaan layang-layang tradisi, namun juga memiliki kreatifitas dalam layang-layang kreasi baru. Dari segi permainan para Rareangon sangat bahagia dan juga dari segi kreatifitas serta ide yang sudah memulai kemunculan ide kreatif bentuk dan desain.
“Kreativitas dan desain yang terus meningkat menjadi hal penting dalam pelestarian tradisi melayangan,” ujarnya. Dalam kegiatan ini yang juga diikuti para binaan Lapas Kerobokan menjadi hal yang sangat baik untuk adaptasi dan menghilangkan kejenuhan serta tidak menghilangkan kreativitas.
Tidak hanya hal tersebut, namun juga kegiatan bersama binaan Lapas Kerobokan sering dilaksanakan di Kota Denpasar. Seperti belum lama ini melibatkan wanita binaan lapas dalam pelaksanaan fashion show.
“Tradisi layang-layang dalam segi ekonomi kreatif yang tidak saja menjaga tradisi, namun mampu memberikan manfaat ekonomi ke depan dalam bidang kreatifitas,” ujarnya sembari mengajak para Rareangon untuk selalu menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban,” imbuhnya.
Ketua Pelangi Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira saat ditemui di lokasi mengatakan, Denpasar Kite Festival ke-5 Tahun 2019 ini merupakan upaya Pelangi Denpasar dalam melestarikan tradisi melayangan yang sudah membudaya.
Layang-layang tradisional Bali sudah diakui internasional memiliki ciri khas keunikan baik bentuk, proses pembuatan maupun filosofi yang terkandung didalamnya serta telah menjadi predikat Best of The Best.
Kriteria penilaian berkaitan dengan keindahan layang-layang saat terbang, keserasian warna, guangan, dan jegjegtali.
Layang-layang yang dilombakan meliputi, layang tradisional yakni Bebean, Janggan, Pecukan, dan Janggan Buntut dari kalangan anak-anak, remaja dan dewasa termasuk juga diikuti dari warga binaan Lapas Kerobokan. (riz)