“Bantuan yang kami berikan nilainya tidak seberapa. Namun kami berharap ada manfaatnya bagi keluarga nenek Astima,” kata H. Warso, Ketua SPMAA Tabanan berharap. |
Kabarnusa.com – Yayasan Sumber Pendidikan Mental Agama Allah (SPMAA) Bali Cabang Tabanan, kembali melakukan bhakti sosial.
Kali ini bhakti sosial berupa bedah rumah dilakukan pada sebuah rumah yang dihuni nenek Astima (70) seorang janda lumpuh di Br. Ketapang, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu 28 Maret 2015.
Rumah nenek Astima jadi target bedah rumah Yayasan SPMAA karena rumah yang dihuni nenek Astima bersama anak perempuannya Niswati (50) yang juga janda serta Sakina (5) anak yatim piatu ini kondisinya memprihatinkan.
Rumah semi permanen berlantai tanah tersebut, setengah dinding temboknya telah rapuh terkikis angin laut. Sementara dinding gedeknya juga sudah compang-camping. Demikian juga kayu atapnya telah rapuh sehingga gentengnya posisinya berserakan.
“Kalau turun hujan, rumah kami bocor semua. Mohon bagian atapnya diperbaiki,” pinta Niswati yang kerjanya serabutan dengan penghasilan Rp 10 – 20 ribu sehari ini.
Niswati juga memohon agar lantai tanah di kamar ibunya diplester karena saat musim kemarau berdebu, namun saat musim hujan becek karena terkena bocoran air hujan.
Memenuhi permintaan tersebut, 21 orang anggota SPMAA Tabanan yang diperkuat empat personel SPMAA Bali yang berprofesi tukang langsung bekerja membongkar dinding gedek depan, membongkar sebagian genteng serta mengeluarkan perabot untuk memplester lantai rumah.
Dalam kurun waktu sekitar 8 jam , rumah nenek Astima akhirnya berhasil direnovasi. Seluruh lantai rumah, dinding depan serta sebagian dinding kamar telah diplester.
Bagian depan rumahnya juga dibuatkan teras beratap asbes sehingga diharapkan ke depan teras rumahnya ini bisa dimanfaatkan untuk tempat jualan.
Selain bedah rumah, dalam bhakti sosial kali ini, SPMAA Tabanan juga memberikan bantuan berupa sembako dan sejumlah dana untuk keluarga nenek Astima.
“Bantuan yang kami berikan nilainya tidak seberapa. Namun kami berharap ada manfaatnya bagi keluarga nenek Astima,” kata H. Warso, Ketua SPMAA Tabanan berharap.
Warso juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Komunitas Relawan Jembrana (KRJ) yang membantu survei lapangan, mengurus perijinan sampai menyediakan konsumsi tambahan untuk makan siang.
“Terima kasih kepada KRJ. Semoga ke depan kerjasama kemanusiaan ini bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan SPMAA Bali, Gus Glory Islamic yang turun langsung ke lapangan memberikan komando memberikan apresiasi positif terhadap bhakti sosial yang dilakukan SPMAA Bali.
“Mudah-mudahan rumah yang telah dibedah ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas ibadah keluarga Ibu Astima,” harapnya.
Gus Glory juga mengungkapkan,Yayasan SPMAA merupakan yayasan nirlaba yang berusaha untuk membantu dan peduli terhadap masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras dan antargolongan.
Saat ini Yayasan SPMAA yang berpusat di Lamongan, Jawa Timur sudah ada di 17 provinsi di Indonesia.
Tiga program utama yang dilaksanakan oleh Yayasan SPMAA adalah Program sosial, lingkungan hidup dan pendidikan. (gus)