Kabarnusa.com – Menjelang datangnya hari raya Nyepi tahun baru caka 1937 ribuan umat Hindu mendatangi beberapa pantai melaksanakan ritual Melasti untuk penyucian diri dan benda-benda sakral.
Kegiatan itu terlihat dari iring-iringan warga Beraban yang berpakaian adat membawa “Pratime” menuju pantai Tanah Lot, Rabu 18 Maret 2015.
Prosesi Melasti yang berlangsung di Desa Beraban Tanah Lot melibatkan ratusan warga dari lima belas banjar adat atau dusun dalam satu Desa Pakraman Beraban, sehingga sangat semarak dan menarik perhatian wisatawan.
Sehingga pagi itu, Tanah Lot dipenuhi oleh umat Hindu yang melaksanakan ritual pemelastian dan sempat membuat kemacetan sepanjang jalur Tanah Lot karena iring-iringan tersebut menggunakan kendaraan.
Saat proses Melasti, warga yang membawa “Pratime” dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.
Pratime adalah benda lambang pemujaan di setiap pura dari masing-masing banjar adat yang ada di Desa Pakraman Beraban yang disucikan atau disakralkan, disertai berbagai perlengkapan seperti sesajen, umbul-umbul, payung, dengan iringan tetabuhan seperti musik tradisional bleganjur.
salah seorang peserta Melasti di Pantai Tanah Lot, ritual penyucian meliputi dua hal, yakni “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga.
Jika ditotal ada 44 pura yang ada di Desa Pakraman Beraban, dimana masing-masing pura tersebut membawa pratime, sehingga bisa dibayangkan arak-arakan warga Beraban yang melaksanakan ritual melasti ke Tanah Lot akan sangat ramai dan meriah.
Semua warga Desa Pakraman Beraban mulai dari anak kecil sampai orang tua mengikuti prosesi ini. Pemelastian ini diikuti oleh 44 Pura yang ada di wilayah Desa Pakraman Beraban dan 5 pralawat Barong (Jero Gede).
Dan hari itu semua warga mengenakan pakaian adat tradisional Bali berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Pemelastian ke Segara Kidul Tanah Lot dimulai pukul 15.00 wita. Dimana sebelumnya dilaksanakan beberapa rangkaian prosesi seperti Mendak Ida Bethara, Ngebejian, dan langsung ke Segara.
Setelah sampai di Tanah Lot, dilaksanakan upacara pemelastian pekelem. Dengan adanya upacara Melasti Desa Pakraman Beraban, jalan dari sebelah utara Desa Pakraman Beraban ke arah selatan sampai Tanah Lot akan ditutup untuk sementara sampai pemelastian tiba di Segara.
Sehingga para pengunjung yang berada di Tanah Lot belum bisa meninggalkan DTW Tanah Lot, begitu juga sebaliknya untuk pengunjung yang menuju ke DTW Tanah Lot belum bisa melintas sampai pemelastian tiba di Segara.
Para pengunjung baik wisatawan asing maupun lokal sangat antusias menyaksikan upacara pemelastian di Tanah Lot. Moment upacara ini juga tidak akan dilewatkan oleh para pengunjung untuk mengambil gambar keramaian pemelastian dan para pemedek yang nangkil ke Pura Luhur Tanah Lot. (gus)