Suguhan Istimewa di Konser Gitar Klasik Lianto dan Intan

23 Maret 2015, 06:43 WIB

IntanMayadewi2

Kabarnusa.com – Bagi penggemar musik klasik di Bali penampilan dua gitaris, Lianto Tjahjoputro dan Intan Mayadewi akan menjadi suguhan ekseklusif di awal pekan ini.

Keduanya akan tampil bersama di Bentara Budaya Bali (BBB) dalam sebuah Konser Gitar Klasik, Selasa 24 Maret 2015

“Pertunjukan musik klasik ini merupakan yang pertama kalinya kami gelar bekerjasama dengan Amabile Music Studio Bali,” kata pegiat Bentara Budaya Bali Ni Wayan Idayati dalam rilisnya diterima Kabarnusa.com, Senin (23/3/2015).

Ada sekira 11 komposisi akan dibawakan oleh dua pemusik  ini baik solo maupun duet.

Masing-masing komposisi merupakan karya komposer maestro dunia seperti Manuel de Falla (1876 – 1946), Johann Sebastian Bach (1685 – 1750), Isaac Albéniz (1860 – 1909) dan lainnya.

Konser Gitar Klasik ini terbilang istimewa karena sang gitaris, Lianto Tjahjoputro mampu mentranskripsi lagu -lagu yang awalnya tidak mungkin dimainkan pada gitar, yaitu Johannes Passion Bach yang dikerjakan selama 2 tahun.

“Ia juga mengerjakan transkrip komposisi Matthaus Passion Bach selama 3 tahun,” ulas Idayati.

Nomor-nomor yang akan dimainkan antara lain; La Vida Breve , Little Prelude BWV 926, Adagio BWV 564, Johannes Passion BWV 245.

Kata Idayati, nomor-nomor tersebut juga memiliki sejarah panjang dalam perjalanan musik orchestra maupun opera dunia.

Sebut saja “ La vida breve “, gubahan Manuel de Falla ini mulanya adalah sebuah opera panjang yang diciptakan sekitar tahun 1904 hingga 1905.

Karya itu berhasil mengantarkan Manuel de Falla menjadi salah satu komposer yang diperhitungkan di Paris kala itu.

Sedangkan komposisi karya JS Bach seperti Johannes Passion adalah salah satu yang juga memiliki sejarahnya tersendiri.

Karya ini dipersembahkannya di hari wafatnya Yesus Kristus (Jum’at Agung) pada tahun 1724 di Nicolaikirdie.

Meski kini diakui sebagai komposer ternama dunia, musik Bach baru dikenal setelah 100 tahun kematiannya, ketika komposer Felix Mendelssohn, memimpin pertunjukan musik karya Bach “St. Matthew Passion“.

Diketahui, Lianto Tjahjoputro yang lahir di Banyuwangi, 14 Januari 1963. Ia merupakan gitaris klasik virtuoso Indonesia, dikenal karena kemampuannya melakukan virtouso dengan tingkat kesulitan tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh beberapa gitaris dunia.

Ia pernah melanjutan pendidikan musik Staatliche Hochschule fur Musik Rheinland di kota Koln, Jerman Barat dan belajar kepada Profesor Eliot Fisk.

Pada tahun 1991 Lianto Tjahjoputro juga memenangi Mimbar Juara Indonesia Gitar Klasik (Indonesian Classical Guitas Champion).

Intan Mayadewi Tjahjaputro, adalah gitaris klasik dan soprano. Telah mempelajari gitar sedari kecil dari sang ayah, Lianto Tjahjoputro.

Ia pernah tampil dalam konser-konser antara lain; Pagelaran Gitar Kolosal Rakyat Indonesia – PGKRI (2006), konser gitar klasik di Erasmus Huis Jakarta (2007).

Ia pernah belajar gitar dengan musisi Jerman Anna Koch serta vokal kepada penyanyi opera mumpuni dari University of Arts in Cologne, Germany. Kini ia merupakan pengajar gitar dan vokal di PKGRI. (gek)

Artikel Lainnya

Terkini