Tokoh PDIP Karangasem Wayan Sena Berlabuh ke Hanura

1 Agustus 2018, 08:02 WIB
I Wayan Sena politisi senior Karangasem

AMLAPURA – Kader banteng militan I Wayan Sena asal Dusun Geriana Kangin, Duda Utara, Selat, Karangasem akhirnya memutuskan berlabuh dari PDI Perjuangan ke Partai Hanura.

Sena kembali ke ranah politik setelah sempat vakum beberapa tahun. Pemilu legislatif kali ini, pria yang juga Ketua Subak Abian Giri Matra, Geriana Kangin memastikan maju lewat Hanura.

Sena merupakan salah satu dedengkot PDIP Selat angkatan I Gusti Lanang Rai. Dia dua kali duduk sebagai DPRD Karangasem 1999 saat masa reformasi dan tahun 2009. Seniman topeng ini sempat menduduki jabatan Ketua Komisi B DPRD Karangasem dan juga Sekretaris Panitia Anggaran.

Kini, Sena maju dari Dapil IV, yakni Selat, Rendang, Sidemen dengan nomor utut 2. Sena bakal bersaing dengan kader Hanura lainya yakni I Gusti Eka Mulyawan alias Wus Wawan yang juga putra I Gusti Wijera mantan wakil Bupati Karangasem yang juga anggota DPRD Bali dari Demokrat.

Gus Wawan dan Sena, sama-sama hijrah dari Demokrat ke Hanura bersama orang tuanya I Gusti Wijera.

Tantangan Sena cukup berat karena harus bersaingan dengan incumbent kader perempuan Hanura, Sriani asal Kedundung, Besakih.

Selama vakum di politik, penggemar Bonsai ini membesarkan Koprasi Sinar Mandiri bersama teman temanya dan kini berkembang pesat.

“Ya namanya juga orang politik, tdak kuat tahan lama lama tidak terjun ke politik dan akhirnya kembali juga,” ujarnya saat ditemui di rumahnya Selasa 31 Juli 2018.

Dia ingin fokus lagi ke partai karena anak pertamanya juga sudah bekerja sebagai PNS sehingga tanggung jawabnya lebih ringan. selama ini dia juga mengaku harus fokus menyekolahkan anak dan mencarikan kerja.

Partai Hanura menjadi pilihannya karena Sena secara jujur mengakui bergabung dengan partai besutan Jendral Wiranto ini karena merupakan partai Nasionalis. Tidak kalah penting partai ini mengusung Jokowi sebagai Presiden.

Apalagi, ayah dua anak ini juga menggemar dan simpatisan berat Jokowi. Suami dari Ni Ketut Reti ini kembali maju juga karena desakan masyarakat dan tokoh tokoh masyarakat Duda Utara. dimana selama 10 tahun Duda Utara nyaris tidak ada wakil.

Warga dan para tokoh berharap kembali ada wakil rakyat dari Duda Utara yang nantinya diharapkan mampu membawa aspirasi masyarakat Selat, Rendang dan Sidemen utamanya Duda Utara.

“Latarbelakang saya politik dan juga ada permintaan dari tokoh tokoh masyarakat Duda Utara untuk maju lagi,” beber ayah dari Putu Agus Primandana dan Ni Kadek Desi Riana Sukma.

Semasa aktif di PDIP,  Sena menjabat sebagai wakil Ketua DPC PDIP Karangasem. basis suara utama Sena adalah di Desa Duda Utara yang sekarang ini ada sekitar 7000 pemilih.  Dimana Duda Utara terdiri dari Tiga Desa Adat yakni Geriana Kangin, Geriana Kauh dan Perangsari dan terdiri dari enam Dusun.

Kepindahannya ke Hanura Sena juga berjanji akan membawa gerbong pendukungnya yang militant. Untuk target suara dirinya optimis bisa merebut 3000 suara dari Duda Utara. Dia berharap suara lainya bisa masuk dari beberapa daerah lainya seerti Sidemen yang dia sudah mulai garap begitu juga Rendang. Karena saat basis massa Sena pada pileg masih kuat.

Pada Pileg 2009 Sena mengantongi 2300 suara dan duduk di kursi Legeslatif saat itu. Soal persaingan Sena mengaku optimis dia pun berprinsip tidak akan terlahir seorang juara tanpa perjuangan, taktik dan strategi juga dukungan finansial.

Sementara untuk hasilnya nanti dirinya menyerahkan kepada yang diatas.

“Soal hasil saya serahkan kepada yang di Atas, saya tetap berjuang dan optimis, itu sudah prinsip,” ujar pria yang rajin terjun ke masyarakat ini.

Hanya saja perjuangan Sena untuk duduk tidaklah mudah.   Di Duda Utara sendiri Sena akan menghadapi pesaing dari parpol lain. Salah satunya adalah I Gede Pagah Suastrawan yang akan maju dengan kendaraan Gerindra.

Pagah sendiri sudah ada kebuletan tekad dengan Desa Pakraman Karangsari untuk maju. Selaian itu Sena juga harus berjuang dengan beberapa caleg incomben asal dapil IV yakni Wayan Suastika dari PDIP, I Gusti Agung Dwi Putra dari Golkar dan juga I Wayan Supartha dari Demokrat.

Belum lagi Sena juga harus bersaing dengan beberapa kader new camer seperti IB Darma Wibawa Putra alias Gus Mame yang maju dari Nasdem. Gus Mama yang juga seniman dalang dan topeng ini juga dikenal punya basis masa yang cukup militant.

Hanura di Dapil IV menampatkan Sembilan kadernya untuk bertarung. Tiga diantaranya adalah kader perempuan. Dengan demikian Hanura juga sudah memenuhi keterwakilan perempuan 30 persen sesuai ketentuan UU. Hanura sendiri memasang target merebut dua kursi di Dapil IV dengan raihan suara 9000 suara dan di dapil IV ada 11 kursi. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini