Wagub Bali Pastikan Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Pasien Virus Corona

3 Maret 2020, 19:30 WIB
IMG 20200303 202752
Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace)  memimpin rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona di rang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Balu Selasa (3/3/2020)/ist

Denpasar – Rumah sakit yang ada di Bali telah siap melakukan langkah-langkah penanganan mengantisipasi jika ada pasien yang terindikasi mengidap virus corona.

Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace)  menegaskan itu saat

memimpin Rapat koordinasi kesiap-siagaan menghadapi virus corona di rang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali Selasa (3/3/2020).

“Kita beberkan usaha-usaha pemerintah provinsi dengan instansi terkait khususnya setelah pernyataan resmi dari bapak presiden terkait 2 orang yang positif terjangkit virus corona,” ujarnya.

Kata Wagub, tidak bisa lagi saat ini menyatakan tidak terjadi apa-apa, meskipun jarak Jakarta dan Bali jauh, berbeda pulau namun kita semua adalah Indonesia dan ada laporan resmi bahwa sudah ada yang terjangkit di Indonesia.

Untuk itu, beberapa paradigma perlu  diperbaiki, semua informasi harus lebih terbuka sekarang, lewat media massa, media sosial dan media lain.

Intinya, dikoordinasikan kesiapan fasilitas kesehatan di Bali, rumah sakit-rumah sakit bilamana ada orang yang terjangkit virus corona di Bali.

Sampai saat ini di Bali, belum ada yang positif terjangkit corona. dari 25 orang yang dalam pengawasan semuanya terbukti negative, disamping ada 2 WN Jepang (salah satunya sudah menunjukkan gejala kesembuhan) yang masih harus menunggu hasil laboratorium.

Namun  tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, kesiapan-kesiapan sarana kesehatan, seperti tempat perawatan dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien terdampak.

Tempat tidur diruang isolasi yang disiapkan sampai saat ini, di RS Sanglah ada 18  tempat tidur (dengan 4 tempat tidur isolasi dilengkapi ruang bertekanan negatif standar WHO), di RS Sanjiwani Gianyar ada 3 ruang isolasi plus  9 tempat tidur dan RSUD Tabanan ada 7 tempat tidur (2 ruang isolasi).

Jumlah ini sangat mungkin akan terus ditambah andaikata ada kebutuhan.

Bali juga menyiapkan skenario dan skema andaikata terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya jika ada pasien sejumlah 50 orang, lalu jika mencapai angka 100 orang , diatas 200 orang dan seterusnya, skemanya sudah ada.

Namun saat ini difokuskan dulu di 3 rumah sakit rujukan ini dulu.

Selain itu, mmenyiapkan skenario untuk mem-blok satu rumah sakit bilamana terjadi banyak kasus. RS Universitas Udayana di Jimbaran, siap dengan kapasitas 100 pasien, lalu ada RS Bali Mandara berkapasitas 200 pasien.

“Ini kemungkinan terburuk,” kata Wagub menegaskan.

Namun sebenarnya untuk saat ini, RS di masing-masing kabupaten sudah punya fasilitas untuk isolasi pasien.

Persiapan di Bali, dan pengadaan untuk tempat tidur khusus untuk menangani pasien terindikasi corona secara umum  sudah siap. 

Demikian pula dengan kebersihan dan mekanisme alur penumbang di Bandara untuk mengantisipasi orang yang masuk ke Bali, juga sudah dilakukan dengan SOP benar dan maksimal, jadi tidak perlu kekhawatiran berlebih.

Persiapan di Bandara Ngurah Rai : terpasang 3 thermo scanner, di

Pelabuhan Benoa 1 thermo scanner.

Semuanya mekanisme tersebut kita buka untuk diketahui bersama dan meyakinkan wisatawan bahwa pelayanan di Bali, kesiap-siagaan sudah memenuhi syarat semua sehingga bisa  mrmbuat mereka merasa nyaman.

Saat ini, pihaknya terus mensosialisasikan bahwa kita sangat siap dengan kondisi dimana virus corona ini merebak. Semua instansi berupaya untuk mendukung .

Satu hal yang harus diketahui terutama oleh masyarakat bahwa pasien terjangkit virus corona ini mempunyai kemungkinan sembuh yang tinggi, hingga 98 persen. Hanya memang penyebarannya sangat cepat. Kemungkinan sembuhnya sangat tinggi.

“Kami juga menghimbau masyarakat untuk bijak dalam menggunakan masker, penimbunan akan ditindak tegas,” Wagub menandaskan

Masker juga jangan disalahgunakan karena peruntukannya hanya untuk sekali pakai. Jika perlu, masker yang sudah digunakan langsung dipotong agar tidak ada pihak yang mendaur ulang.

Untik itu, masyarakat harus menjaga selalu kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, untuk meningkatkan imunitas tubuh kita.

Kadis Kesehatan  dr I Ketut Suarjaya mengungkapkan, pasien dalam pengawasan (menunjukkan gejala, namun masih menunggu hasil lab) di RS Sanglah ada 2 orang, di RS Tabanan 1 orang, di RS Mangusada ada 1, di RS Sanjiwani Gianyar ada 3.

Mereka ini mengalami gejala-gejala seperti flu, namun masih dalam observasi.

“Kita melakukan dua kali uji lab selama 2 hari,” ungkapnya.

Terkait orang dalam pemantauan saat ini jumlahnya ada 13 orang dimana kebanyakan sempat bepergian ke luar negeri namun tidak menunjukkan gejala seperti dimaksud.

“Tetap kita pantau, meskipun semuanya dalam kondisi sehat dan sudah melewati masa inkubasi virus. Semuanya juga sudah di cek lab, dan jika negative berarti mereka ini sudah clear,” demikian Suarjaya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini