Gianyar – Wakil Gubernur Bali Prof Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menyentil mereka yang mengaku bangga sebagai orang Bali namun tidak menjaga Taksu Pulau Dewata.
Cok Ace melontarkan hal itu saat
menutup acara Ubud Campuhan Budaya Neoclassic Culture Tahun 2022.
Kegiatan digelar Yayasan Janahita Mandala Ubud ditutup Cok Ace yang membacakan Orasi Kebudayaan di hadapan puluhan undangan yang hadir langsung di Museum Puri Lukisan, Ubud, Gianyar, pada Minggu (27/11/2022) malam.
“Saat ini kita hanya menggaungkan kebanggaan kita menjadi orang Bali, tinggal di Bali namun lupa menjalankan spirit dan menjaga taksu Bali itu sendiri,” tutur mantan Bupati Gianyar itu.
Lanjutnya, saat ini, banyak anak muda yang sudah terdegradasi akan nilai-nilai budaya Bali, namun saya masih bangga masih banyak anak muda yang bersemangat menjaga alam, budaya dan manusia Bali yang sebenarnya.
Untuk itu, ke depan, Cok Ace berharap spirit ini tidak luntur, bahkan makin membara. Ia menggugah anak-anak muda terutama dari Ubud untuk membangkitkan spirit itu mulai dari desa kecil ini. Ubud yang sudah sangat terkenal akan budayanya bahkan sejak Indonesia belum merdeka.
“Desa yang berada di tengah pulau Bali, dan yang akan menyangga Bali dari segi seni, adat dan budaya,” sambunnya.
Pihaknya mengajak anak-anak muda untuk lebih kreatif menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya.
Nantinya, ke depan, setelah Pasar Ubud selesai agar dibuat Pesta Kesenian Ubud, atau mungkin bisa dengan nama-nama jalan di Ubud sesuai dengan nama seniman dan budayawan setempat.
Cok Ace mengapresiasi inisiatif anak-anak muda, terutama yang dari Ubud, Gianyar akan semangatnya menjaga serta melestarikan kebudayaan Bali.
“Saya sangat terharu, perjuangan generasi saya dalam melestarikan kebudayaan, kini diteruskan oleh anak-anak kita, bahkan dengan cara yang lebih hebat lagi,” katanya .
Turut hadir Penglingsir Puri Ubud, Camat Ubud Ir. Suwija, Lurah Ubud I Gusti Ngurah Suastika, Perbekel di sekitar Kecamatan Ubud, serta puluhan anak muda Ubud.
Tokoh Puri Ubud ini mengatakan kekaguman serta semangatnya menjadi pendamping Gubernur Bali Wayan Koster yang benar-benar ingin memproteksi budaya Bali bahkan menggaungkan hingga ke mancanegara.
Dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster ingin membawa Bali menuju era baru tanpa meninggalkan taksu kebudayaan Bali itu sendiri.
Ketua Panitia Ubud Campuhan Budaya tahun 2022 Cokorda Gde Bayu Putra melaporkan bahwa Festival tersebut berlangsung selama tiga hari yaitu dari tanggal 25-27 Nopember 2022. Dalam perjalanannya Yayasan ini telah menerbitkan dua buah karya buku, sehingga acara ini juga merupakan bentuk apresiasi kepada para penulis, editor dan kontributor buku-buku tersebut.
Dia menegaskan kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang pengenalan kebudayaan bagi pemuda, namun juga untuk memberikan ruang inovasi untuk mereka.
Ketua Yayasan Janahita Mandala Ubud Cokorda Gde Agung Ichiro Sukawati menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan berbagai pihak akan terselenggaranya acara ini.
Yayasan yang dipimpinnya bertujuan tidak hanya mengenalkan dan melestarikan kebudayaan, namun lebih dari itu pihaknya ingin mengajak anak-anak muda untuk berpikir dan bertindak secara kritis dan kreatif dalam mengembangkan kebudayaan.
Acara juga menggadirkan karya tabuh bertajuk Jing-Jing yang diciptakan oleh Alm. Cokorda Agung Mas serta Pembacaan Kekawin Gajah Mada yang ditulis oleh Alm. Cokorda Gde Ngurah.