16.000 Remaja, 2,9 Persen Perokok: Krisis Kesehatan Mengintai Denpasar

Fenomena perokok muda menunjukkan tren mengkhawatirkan, dengan data terbaru yang mengungkapkan peningkatan tajam remaja yang terpapar rokok sejak usia sangat muda

18 Maret 2025, 15:42 WIB

Denpasar – Data survei dipaparkan Dinas Kesehatan Provinsi Bali menunjukkan, 2,9% dari 16.000 remaja adalah perokok sebuah angka yang mengkhawatirkan bagi kesehatan generasi muda.

Untuk itu, Denpasar mengambil langkah penting dalam pengendalian tembakau. Pada Selasa, 18 Maret 2025, Udayana Central, Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dan IAKMI Daerah Bali bersatu dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor.

Agenda utama mereka adalah menyusun Rencana Strategis Penguatan Program Implementasi Kawasan Tanpa Rokok.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang hadir mewakili Wali Kota, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah kota untuk mengatasi masalah tingginya perokok di Denpasar.

Fenomena perokok muda menunjukkan tren mengkhawatirkan, dengan data terbaru yang mengungkapkan peningkatan tajam remaja yang terpapar rokok sejak usia sangat muda. Hal ini diperparah oleh pesatnya inovasi produk rokok.

“Dalam rapat tahun ini, kita perlu mengevaluasi berbagai aspek, termasuk urgensi merevisi Perda Nomor 7 Tahun 2013, untuk melindungi generasi muda dari bahaya rokok,” ujarnya.

Kekhawatiran mendalam disampaikan oleh Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Gusti Ayu Raka Susanti, terkait maraknya perokok remaja di Denpasar.

Data survei Dinas Kesehatan menunjukkan, 2,9% dari 16.000 remaja adalah perokok, angka yang mengkhawatirkan bagi kesehatan generasi muda.

“Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi bersama di Kota Denpasar,” tegas Raka Susanti. ***

Berita Lainnya

Terkini