Bangun Ekosistem Digital Lokal, AMSI Kampanyekan Anti-Hoax dan Ujaran Kebencian

24 Oktober 2020, 17:15 WIB

Pembukaan Konferensi Wilayah II AMSI Jawa Timur, di Kota Batu, Jawa
Timur, Sabtu (24/10/2020)/ist

Batu – Hoaks dan ujaran kebencian menjadi pekerjaan rumah semua pihak,
karena selalu ada lonjakan tren saat terjadi peristiwa sosial seperti pandemi
dan peristiwa politik sehingga Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) harus
terus melawan itu.

Pandemi Covid-19 membuat perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi
media. Ini juga berdampak terhadap media massa yang juga harus berubah.
Pandemi ini mengembalikan media ke rumusan paling dasar dalam konten yakni
proximity.

Local content menjadi sangat penting buat masyarakat lokal,” kata Ketua Umum
Asosiasi Media Siber Indonesia Wenseslaus Manggut, dalam pembukaan Konferensi
Wilayah II AMSI Jawa Timur, di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (24/10/2020).

Wens, sapaan akrabnya, mencontohkan pemberitaan mengenai Covid-19.

“Saya kira, publik di Kota Batu, publik Jawa Timur, dan publik surabaya lebih
butuh konten tentang bagaimana penyebaran Covid-19 di lokasi mereka ketimbang
informasi yang sifatnya lebih nasional.

“Mereka lebih butuh info bagaimana sebaran Covid-19 di sekitar mereka
ketimbang info bersifat nasional,” katanya.

Hanya saja, Wens mengingatkan agar media massa siber ikut berpartisipasi dan
bekerjasama untuk menciptakan ekosistem digital lokal untuk kepentingan
publik.

“Ekosistem sudah jalan, hanya masih sendiri-sendiri, perlu bersama stakeholder
digital lain. agar ekosistem sedikit sehat, terlibat bersama pemerintah daerah
untuk kampanye antihoaks,” katanya.

Hoaks dan ujaran kebencian menjadi pekerjaan rumah semua pihak, karena selalu
ada lonjakan tren saat terjadi peristiwa sosial seperti pandemi dan peristiwa
politik seperti pemilihan kepala daerah serentak.

“AMSI harus ambil tempat untuk kampanye antihoaks dan anti-hatespeech,” kata
Wens. Media massa harus bekerjasama untuk menekan ujaran kebencian dan kabar
bohong.

“Kalau kita menmbiarkan ekosistem berjalan, maka lama kelamaan hate speech
jadi produk yang laku dijual, maka regulasi sekeras apapun akan sulit
mengatasi,” kata pria yang juga Chief Content Officer (CCO) Kapanlagi
Youniverse ini.

Ketua AMSI Jawa Timur Arief Rahman mengatakan, pandemi membuat semua pihak
harus bekerjasama.

“Dalam situasi pandemi kita tidak bisa hidup sendirian, tak lagi hanya
berkompetisi. Kalau persaingan kapitalistik, masyarakat jadi korban,. Inilah
yang jadi kunci negara-negara Eropa menaklukkan pandemi flu Spanyol dengan
mendirikan koperasi,” Arief menandaskan.

Media massa memang harus tetap kritis menjaga keseimbangan eksekutif,
legislatif, dan yudikatif.

“Tapi kami tetap ingin bersinergi dan berkolaborasi mencapai tujuan bersama
yang diamanatkan UUD. Ini jadi concern kami agar media bisa kuat dengan tetap
membuat konten sehat,” ucap Pemred Lensaindonesia.com itu.

Pembukaan Konferwil 2 AMSI Jatim ini dihadiri Gubernur Khofifah Indar
Parawansa dan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

Khofifah dalam sambutannya menyebut AMSI memiliki posisi penting dalam
penyebaran informasi. Ia mendukung upaya yang bisa menguatkan media siber
sebagai bagian dari membangun persatuan dan kesatuan.

“Itu adalah sebuah kebutuhan hari ini dan akan datang,” tandasnya. Dewanti
berterima kasih kepada AMSI yang telah memilih Kota Batu sebagai tuan rumah
konferensi wilayah. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini