Banjir Lembata, 11 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

5 April 2021, 11:43 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat,
hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang/BNPB

Jakarta – Sebanyak 11 orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana
banjir bandang di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur Minggu 4
April 2021.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata mencatat, hujan
dengan intensitas tinggi memicu terjadinya banjir bandang tersebut.

Wilayah yang terdampak banjir Desa Waowala, Desa Tanjung Batu, dan Desa
Amakaka yang berada di Kecamatan Ile Ape. Selain itu banjir bandang juga
berdampak pada Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Waimatan yang berada di
Kecamatan Ile Ape Timur.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati
menyebutkan, data terakhir yang berhasil dihimpun per-pukul 19.00 WIB, korban
meninggal dunia sebanyak 11 orang.

“Dilaporkan 16 orang warga masih dinyatakan hilang,” sambungnya.

Pendataan terus diilakukan terkait kerugian materil yang disebabkan oleh
banjir bandang tersebut. Sementara itu, jalan akses menuju Kecamatan Ile Ape
Timur masih terputus sehingga belum bisa dilakukan pendataan.

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kab. Lembata terus berkoordinasi dengan instansi
terkait untuk melakukan kegiatan penanganan pascabanjir bandang. Tempat
pengungsian sementara juga sudah disiapkan bagi warga terdampak.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), melaporkan, ssebagian
besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 3 –
9 April 2021. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini cuaca periode 4 – 6
April 2021.

Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hujan lebat yang
dapat disertai kilat/petir serta angin kencang.

Dalam sepekan kedepan potensi hujan sedang – lebat juga diprediksi terjadi di
wilayah, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung,
Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan
Papua.

“BNPB terus mengimbau warga untuk selalu siaga dan waspada terhadap potensi
cuaca ekstrem,” demikian Raditya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini