Bank Indonesia Perkuat Kebijakan Sistem Pembayaran Transaksi Ekonomi dan Keuangan Digital

Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran transaksi ekonomi dan keuangan digital yang lebih cepat, mudah, murah, aman, dan handal (cemumuah) serta inklusif dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

11 Mei 2022, 23:58 WIB

Pasalnya, seiring relaksasi PPKM, kegiatan aktivitas transaksi jual beli masyarakat khususnya di pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi akan meningkat.

Dikatakan, masyarakat Bali Kian Adaptif dengan Penggunaan Metode Pembayaran Digital QRIS Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas sektor riil, yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ekonomi.

“Bagi para pedagang dan kalangan UMKM, QRIS memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan yaitu Cara bayar yang higienis, Transaksi tercatat & langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor,” tutur Trisno Nugroho saat Peresmian Program SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS dan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional Galang Ayu, Jalan Pulau Galang, Pemogan, Denpasar, Sabtu 9 April lalu.

Bank Indonesia Siapkan UMKM go digital Tingkatkan Daya Saing

Ia juga menyampaikan, selain bertujuan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam bertransaksi, inovasi dan segala upaya digitalisasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD) di seluruh Provinsi Bali.

Ditambahkannya, Bank Indonesia juga terus mendorong transformasi digital UMKM agar bisa go digital untuk meningkatkan akses pemasaran secara digital dengan memanfaatkan marketplace dan menerapkan QRIS melalui program onboarding UMKM.

Berkat upaya gigih Bank Indonesia Provinsi Bali dalam bersinergi dengan pemeritah provinsi dan kabupaten maupun kota serta perbankan, mengantarkan Provinsi Bali meraih Bank Indonesia Award, sejalan meningkatnya akseptansi QRIS di wilayah Bali yang hingga awal Desember 2021 telah mencapai lebih dari 380 ribu merchant, atau meningkat hingga 120% dibandingkan awal tahun 2021.

Bank Indonesia Dorong Perluasan Digitalisasi Pasar Tradisional hingga Pusat Perbelanjaan

Berdasar jumlah tersebut, mayoritas pengguna QRIS merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mencapai 93,17% atau sekitar 350 ribu merchant.

Transaksi penggunaan QRIS di wilayah Bali menunjukkan peningkatan dengan rata-rata nominal transaksi selama 2021 tercatat sebesar Rp32 miliar dengan jumlah transaksi sebanyak 400 ribu setiap bulannya, lebih tinggi dibanding rata-rata transaksi bulanan pada 2020 yang tercatat sebesar Rp13 miliar dengan 163 ribu transaksi per bulan.

“Implementasi QRIS yang semakin luas dengan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bali ini akan semakin mendorong terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap ekonomi Bali dan nasional,” imbuhnya. ***

Artikel Lainnya

Terkini