BI Minta TPID Karangasem Jamin Kecukupan Pasokan, Kestabilan Harga Sebelum Nyepi

9 Maret 2021, 07:48 WIB
High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID)
Kabupaten Karangasem/ist

Amlapura – Bank Indonesia meminta TPID Kabupaten Karangasem agar
menjamin kecukupan pasokan, kestabilan harga dan kelancaran distribusi sebelum
pelaksanaan hari raya Nyepi.

Hal itu menjadi salah satu rekomendasi yang ditekankan Deputi Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernadi Wimanda saat High Level
Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Karangasem,
Senin (8/3/2021).

Rapat dipimpin Bupati Karangasem, I Gede Dana, dan Wakil Bupati Karangasem,
Dr. I Wayan Artha Dipa, serta diikuti seluruh anggota TPID setempat.

Rizki melanjutkan, rekomendasi kedua, pelaksanaan program pengendalian inflasi
sesuai kewenangan OPD dengan tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

“Ketiga mendorong kerja sama antar daerah, keempat mendorong pembentukan BUMD
pangan dan kelima pemanfaatan aplikasi digital dalam teknologi pertanian dan
penjualan hasil pertanian,” tuturnya.

Pihaknya memberikan apresiasi atas kehadiran Bupati Dana. Hal ini sesuai
arahan Kementerian Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian
Inflasi Pusat (TPIP) di mana kehadiran Bupati/Wakil Bupati dalam rapat TPID
sebagai wujud komitmen Kepala Daerah atas pelaksanaan program pengendalian
inflasi di daerah.

Dipaparkan Rizku, kondisi perekonomian dan inflasi Provinsi Bali, sekaligus
perkembangan harga pangan strategis di Kabupaten Karangasem.

Secara umum, pemulihan ekonomi Bali menunjukkan adanya perkembangan positif,
meskipun polanya masih melandai. Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan IV
2020 tumbuh -12,21% (yoy), sedikit membaik dibanding triwulan III 2020 yang
mencapai -12,32% (yoy).

Dari sisi perkembangan harga, Provinsi Bali mengalami deflasi -0,15% (mtm)
pada Februari 2021. Meskipun mengalami penurunan harga secara umum, beberapa
komoditas pangan justru tercatat mengalami kenaikan harga, diantaranya cabai
rawit, cabai merah, daging babi, sawi hijau dan bayam.

Dalam jangka pendek, empat komoditas yang perlu diantisipasi menjelang Hari
Raya Nyepi ialah telur ayam ras, bawang merah, cabaik merah dan cabai rawit.

Hal ini terutama disebabkan oleh periode perayaan Nyepi yang berlangsung pada
triwulan I di mana pasokan masih belum optimal akibat curah hujan yang tinggi,
serta peningkatan permintaan menjelang hari raya.

Berdasakan pemantauan harga pada 10 komoditas utama di Pasar Amlapura Timur
lewat Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (SIGAPURA),
rata-rata kumulatif inflasi tahunan cabai rawit, daging babi dan minyak goreng
terbilang masih tinggi (>8%) sehingga perlu mendapat perhatian lebih
lanjut, terutama menjelang Hari Raya Nyepi.

Sebagai tindak lanjut rapat tersebut, TPID Karangasem menyepakati langkah
strategis untuk memastikan kecukupan stok pangan di Kabupaten Karangasem
berupa mendorong gerakan gemar menanam bahan pangan di lahan kosong dan
pekarangan masyarakat.

Gerakan ini diharapkan dapat mencukupi kebutuhan setiap rumah tangga di
Kabupaten Karangasem secara mandiri untuk mendukung visi kedaulatan pangan
oleh Pemkab Karangasem.

Dalam kesempatan itu, Bupati Dana menyampaikan, TPID telah membentuk neraca
pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran
distribusi, serta menjaga komunikasi yang efektif.

Sejalan tugas TPID, kebijakan Pemkab Karangasem dalam 5 tahun ke depan di
bidang pertanian akan memprioritaskan kebijakan dan program pembangunan pangan
dari hulu ke hilir yang berorientasi pada upaya pemenuhan dalam jumlah dan
kualitas yang memadai.

Untuk mencapai target tersebut, langkah-langkah yang akan ditempuh yakni
melakukan penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan
kualitas hasil pertanian.

“Memetakan potensi pertanian, perkebunan, peternakan dan kelautan Memetakan
dan mengembangkan potensi industri pengrajin arak tradisional,” ungkap Dana.

Program yang mendukung peningkatan kedaulatan pangan, melalui kedaulatan
beras, mengembangan pertanian taman gumi banten, mendorong pemanfataan secara
optimal tanah pekarangan, lahan kosong dan lahan tidak produktif untuk
ditanami sayuran dan buah-buahan, pengembangan untuk pelestarian tanaman
langka dan mendorong program revitalisasi subak lestari atau subak abadi.
(rhm)

Berita Lainnya

Terkini