Dewi Gunung Salak Festival 2022, Angkat Potensi Wisata Tabanan

Ajang promosi pariwisata di Kabupaten Tabanan Bali ditunjukkan melalui Dewi Gunung Salak Festival 2022 pada 4-5 Desember 2022.

4 Desember 2022, 11:01 WIB

Tabanan – Dewi Gunung Salak Festival 2022 menjadi ajang promosi pariwisata di Kabupaten Tabanan Bali.

Festival, digelar Nata Loka Kemetug Banjar Kanciana, Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur.

Ajang ini menampilkan potensi budaya dan kearifan lokal yang dibuka Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya.

Setelah melewati pandemi, Bupati Sanjaya bersyukur memiliki desa adat maupun desa dinas yang telah merumuskan berbagai langkah fundamental guna mendorong geliat ekonomi dan gerak hidup masyarakat secara holistik, diantaranya, menginisiasi berbagai event pariwisata maupun UMKM mengangkat potensi-potensi daerah.

Setelah sebelumnya di Selemadeg Timur, di Pantai Klecung, pihaknya mengapresiasi, Gunung Salak Festival 2022 di Desa Gunung Salak yang dibuka Jumat (3/12/2022).

Selain dipandang akan mampu berkontribusi bagi perekonomian masyarakat, namun hal ini juga menjadi bukti sinergitas yang dibangun bersama antara berbagai stakeholder berjalan dengan baik.

Tentunya bukan hanya akan meberikan benefit pada masyarakat Gunung Salak, tetapi juga masyarakat di sekitar dan harapan Bupati Sanjaya agar even ini terus berlanjut dari tahun ke tahun tingkat internasional.

Guna membangkitkan dan memunculkan semua potensi yang ada di 133 Desa di Tabanan, Bupati Sanjaya juga meminta kepada seluruh jajaran agar melakukan langkah-langkah sistematis guna membuat even tahunan yang mampu memberikan informasi utuh kepada para wisatawan.

Selalu memberikan pendampingan untuk desa dan menjabarkan semua potensi apapun melalui kegiatan Ngantor di Desa. Sehingga, segala sektor bisa berjalan dengan optimal, yakni melalui satu agenda Ngantor di Desa.

“Jadi, daerah Gunung Salak yang panoramanya sangat indah sekali kalau dibandingkan dengan Kabupaten lain, tidak kalah.

Bagaimana cara mengangkat daerah itu, kita tidak bisa sendiri, tidak mungkin desa atau badan pengelola disini sendiri, tidak mungkin hanya satu travel dua travel ataupun yang bergerak di bidang pariwisata, tapi ini harus ada usaha kolaborasi, usaha bareng.

Untuk itulah, Pemerintah melalui dinas terkait agar kita bisa selalu mendampingi obyek-obyek wisata yang kita miliki agar memunculkan potensi yang optimal,” pinta Sanjaya.

Pemerintah selalu melakukan lompatan-lompatan berkolaborasi dengan masyarakat mewujudkan visi misi tersebut yang salah satunya melalui pelestarian seni, tradisi, adat dan budaya, dimana pariwisata merupakan bonus atas kearifan lokal yang dimiliki.

Ketua Panitia, AA. Putu Ari Wiratama, mengatakan festival ini dilaksanakan mulai 2 Desember 2022 sampai 3 Desember 2022, sekaligus puncak festival ditandai dengan Pesta Rakyat.

“Tujuan Dewi Gunung Salak Festival ini adalah untuk mengangkat potensi budaya dan kearifan lokal kami disini, sehingga mulai dikenal oleh tamu-tamu baik lokal maupun mancanegara,” ujarnya.

Even ini juga dipakai ajang tolak ukur di desa untuk membuat even yang lebih besar kedepannya.

Dewi Gunung Salak Festival ini juga dipakai sebagai ajang tes key di desa, untuk menyelenggarakan event yang nantinya lebih besar lagi. Setiap tahun akan diadakan sebagai kalender musiman.

Artikel Lainnya

Terkini