Dilengkapi Kedokteran Nuklir, Gubernur Koster Resmikan Gedung Layanan Kanker Terpadu

Gedung Layanan Kanker Terpadu di RSUD Bali Mandara di Denpasar yang dilengkapi layanan kedokteran nuklir mulai beroperasi setelah diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster.

2 Juni 2022, 20:17 WIB

Denpasar – Gedung Layanan Kanker Terpadu di RSUD Bali Mandara di Denpasar yang dilengkapi layanan kedokteran nuklir mulai beroperasi setelah diresmikan Gubernur Bali Wayan Koster.

Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Pelayanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara pada, Selasa 31 Mei 2022.

Menariknya, gedung ini memiliki layanan kedokteran nuklir satusatunya di Bali dan di Indonesia Timur.

RSUD Bali Mandara Segera Operasikan Pelayanan Kanker Terpadu

Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas di bidang kesehatan Gubernur Bali, Wayan Koster sebagai pelaksanaan visi pembangunan Bali yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Bali harus memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat Bali. Gubernur Koster akan terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit mulai dari rumah sakit milik Pemerintah Pusat, milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan memiliki target ter-akreditasi minimun B.

“Kalau bisa semuanya A,” tegas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini seraya mencatat untuk RSUD Bali Mandara, Rumah Sakit Mata, dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sudah terakreditasi A.

Wagub Bali Pastikan Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Pasien Virus Corona

Bali daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang berkualitas lengkap berupa tenaga medis dan non medisnya. Sudah dirancang Sistem Aplikasi Integrasi Seluruh Layanan Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Daerah, maupun Rumah Sakit Swasta. Jangan sendiri – sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma 9 Kabupaten/Kota.

Jadi harus diintegrasikan seluruhnya dengan sistem aplikasi, sehingga orang akan mudah mengaksesnya dari manapun, kapanpun sehingga dengan adanya aplikasi tersebut Kita mengetahui berapa jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umu.

“Kemudian layanannya apa saja yang ada, hingga jam buka praktek di seluruh Rumah Sakit di Pulau Bali juga bisa diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak perlu lagi ngantre lama-lama di Rumah Sakit,” jelas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Akademisi FK UNS: Puasa Bermanfaat Perbaiki Kesehatan Jantung hingga Mencegah Kanker

Ia menegaskan sistem aplikasi tersebut dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) yang terintegrasi dengan Sistem Antrean dan Riwayat Kesehatan Individu, untuk itu Saya harapkan betul – betul dipastikan berjalan dengan baik secara integrasi.

Selain Krama Bali, Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Domestik (Wisdom) juga bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan ini. Pihaknya meminta standar pelayanan kesehatan di Rumah Sakit harus terus dinaikkan, supaya menjadi Rumah Sakit berkelas.

“PR untuk Bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia bersinergi dengan ahli – ahli dari Bali, dan untuk Alat Kesehatannya sudah Saya minta Bapak Menteri Kesehatan RI untuk membantunya,” kata Wayan Koster.

Ny. Cok Ace Dukung Upaya Cegah dan Deteksi Dini Kanker Payudara

Ia mengaku sudah menelepon Menkes RI dan mendapat jawaban OK. Hanya saja sedang dipertimbangkan apakah satu kali langsung atau bertahap diberikan bantuannya.

Gubernur Bali berharap Rumah Sakit ini terus ditingkatkan pelayanannya dalam rangka mendukung kepariwisataan di Bali, yaitu pariwisata yang berbasis pada layanan kesehatan.

Jika Rumah Sakit ini sudah world class, maka akan mengurangi orang yang berobat keluar negeri. “Jadi Kita sangat mengiginkan Bali memiliki layanan kesehatan yang bisa memenuhi standar layanan kesehatan para Wisman,” tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini seraya mengatakan arah Kita kesana Pak Kadiskes, jadi jangan begini – begini aja.

Denada Ngamen Galang Dana Bagi Anak Penderita Kanker di Bali

Ditegaskan, RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh Gubernur Bali terdahulu, Bapak Made Mangku Pastika yang dinilainya sebagai program bagus.

“Karena bagus, Saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya Saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu,” pungkas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Dirut RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya melaporkan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun sejak tahun 2018-2019 dengan dana sepenuhnya berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

Masyarakat Pecinta Zumba Galang Dana Bagi Penderita Kanker Anak

Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir,
dimana layanan kedokteran nuklir ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.

Untuk pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu, kata dr. Ketut Suarjaya terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama di Tahun 2019 sudah selesai, dan di Tahun 2020 tahap kedua akan dilanjutkan, namun karena pandemi tahap kedua ditunda pembangunannya.

Lanjut dia, sehingga nanti dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan mulai di anggaran perubahan Tahun 2022 dengan total investasi untuk bangunan Rp 81,2 miliar.

Ketua Forikan Bali Putri Koster Minta Ikan Jadi Menu Wajib Keluarga

“Sedangkan alat kesehatannya yang telah terseting saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, City simulator dan alat medis lainnya sejumlah Rp 56,3 miliar,” jelas mantan Kadis Kesehatan Provinsi Bali ini.

Ia menyebut saat ini RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN. ***

Turut hadir, Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Wayan Sugiada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, Plt. Dirut RSBM, dr. Ketut Suarjaya, Kepala RS Mata, Kepala Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, hingga Kementrian Kesehatan RI. ***

Artikel Lainnya

Terkini