DTW Ulun Danu Beratan Bedugul Tahun Depan Naikkan Tiket Masuk

Acara Kopi Pewarta (Komunikasi Penuh Inspirasi Persatuan Wartawan Tabanan) merupakan acara bulanan yang digelar Pewarta dengan menghadirkan narasumber yang kredibel di bidangnya masing-masing yang kali ini mengusng thema Dampak Promosi Terhadap Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Tabanan

6 September 2023, 19:52 WIB

Tabanan – Guna meningkatkan pelayanan kepada para wisatawan, Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Bedugul, Tabanan akan menaikkan harga tiket masuk kepada wisatawan Nusantara tahun 2024 dari harga tiket sebelumnya Rp 30 ribu menjadi Rp 40 ribu. Sementara untuk wiatawan asing dewasa tiketnya tetap Rp 75 ribu anak-anak Rp 50 ribu. Tidak ada kenaikan. Demikian juga wisatawan lokal Bali dan siswa sekolah tiket masuknya tetap Rp 30 ribu. Tidak ada kenaikan.

Manajer Operasional DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika mengungkapkan hal itu saat Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) mengundangnya menjadi narasumber dalam acara Komunikasi Penuh Inspirasi (Kopi) Pewarta yang digelar di Kantin Penggak Perusda Dharma Santika di halaman Kantor Bupati Tabanan, Rabu (6/9/2023)

Menurut Wayan Mustika, dengan adanya kenaikan harga tiket masuk tersebut pihaknya akan meningkatkan pelayanan kepada wisatawan. Di antaranya melakukan pembenahan dan pembangunan infra struktur berupa gapura pintu masuk dan pemavingan jalan masuk, pembangunan dua toilet berstandar internasional, serta penambahan wahana wisata seperti taman kaktus yang pintu masuknya didesain berupa mulut patung dinosaurus. “Kami juga akan menambah atraksi wisata berupa tari kecak di atas air danau dengan memanfaatkan tanah kambang yang sudah ada di Danu Beratan,” ujarnya

Baca juga : DTW Tanah Lot Tata Ulang Areal Parkir, Tahun Depan Naikkan Harga Tiket

Ditambahkan, untuk tahun 2023 ini jumlah kunjungan wisatawan di DTW Ulun Danu Beratan sudah mulai normal dengan kisaran rata-rata harian 2.000 – 2.500 orang wisatawan yang didominasi oleh wisatawan asing. “Selama dua tahun saat covid-19, kunjungan wisatawan anjlok. Kami bahkan tidak mampu memabayar gaji karyawan saat itu. Astungkara sekarang kunjungan wisatawan sudah normal,” katanya.

Diakuinya, normalnya kunjungan wisatawan di DTW Ulun Danu Beratan tersebut tidak terlepas dengan gencarnya promosi yang dilakukan pihak manajemen DTW ulun Danu Beratan melalui beberapa cara. Di antaranya melalui media, menggandeng Dinas Pariwisata melalui gebyar, melalui agen travel di Jawa dengan agenda buka puasa bersama di bulan Ramadhan, serta menghadiri undangan Table Top serta undangan even tertentu di luar negeri yang dihadiri travel agen luar negeri. “Kami tidak berpromosi dengan menggelar Festival karena kami nilai kurang efektif. Kami akan menggelar even budaya pada bulan Juli atau Agustus seperti Parade Gebogan dan yang lainnya yang lebih efektif karena diminati wisatawan asing,” ujarnya.

Narasumber lainnya Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan AA Ngurah Agung Satria Tenaya mengungkapkan, di Kabupaten Tabanan Pariwisata merupakan sektor unggulan yang mampu menggerakkan ekonomi sektor lainnya. Di antaranya adalah pertanian, kuliner, transportasi, penginapan dan lainnya. “Di Kabupaten Tabanan ada 53 destinasi wisata yang terbagi menjadi 25 DTW dan 28 Desa Wisata. “Dari 25 DTW yang maju dan berkembang ada empat DTW. Sementara dari 28 Desa Wisata yang sudah berkembang ada 16 desa wisata, lainnya belum berkembang atau baru dalam tahap rintisan,” katanya berterus-terang.

Baca juga : Hadiri Arahan Menpan RB, Bupati Komang Gede Sanjaya Tegaskan Dukung Reformasi Birokrasi

Diakuinya, di antara dua jenis destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tabanan tersebut,jumlah kunjungan terbanyak memang ke DTW, khusunya DTW Tanah Lot, Ulun Danu Beratan, Kebun Raya Bedugul dan Jatiluwih yang jumlahnya mencapai jutaan orang dalam setahun. Sementara tingkat kunjungan wisatawan ke Desa Wisata masih relatif kecil. ” berdasarkan data yang ada tahun lalu wisatawan yang mengunjungi desa wisata tercatat ada 191.678 orang. Sedangkan tahun ini sampai akhir Juni ada kunjungan wisatawan sejumlah 154.536 orang. Ada peningkatan kunjungan sekitar 10 persen,” ujarnya.

Menurut Satria Tenaya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Kabupaten Tabanan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya promosi. Di antaranya dengan mnggelar gebyar melalui pameran atau even di luar daerah, promosi melalui medsos dan kerjasama dengan Badan Pengembangan Pariwisata Bali, promosi melalui website pariwisata Tabanan melalui video dan video realita. “Kami juga akan menata kembali destinasi wisata di kawasan Bedugul yang dulu pernah menjadi icon pariwisata Tabanan. Saat ini tengah dalam proses gambar grand desain yang selesai sekitar 70 persen. Diharapkan awal Desember gambar grand desainnya selesai sehingga bisa kita ajukan pendanaan pembangunan ke Pemerintah Provinsi atau Pusat,” pungkasnya.

Ditemui secara terpisah, Ketua Pewarta Made Donny Darmawan menjelaskan, acara diskusi Kopi Pewarta merupakan salah satu agenda rutin bulanan awak media Pewarta dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang kredibel di bidangnya masing-masing, termasuk informasi perkembangan seputar pariwisata di Tabanan. “Tujuanya adalah mengundang narasumber yang memiliki invovasi berikut dampaknya terhadap pembangunan,” ungkapnya.

Termasuk memberikan informasi edukatif kepada masyarakat terkait perkembangan pariwisata di Kabupaten Tabanan dengan tujuan memberitakan dampak positif sesuai dengan pakem redaksi masing-masing 20 orang awak media yang tergabung dalam Pewarta. ***

Berita Lainnya

Terkini