Buleleng – Gubernur Bali I Wayan Koster menyaksikan penyelesaian perdamaian antara Dandim 1609/Buleleng Letkol TNI Muhammad Windra Listrianto, selaku PIHAK PERTAMA dan Kadek Dicky Okta Andrean asal Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng selaku PIHAK KEDUA.
Keduanya sepakat berdamai, pasca adanya kesalahpahaman saat Tim Satgas Covid-19 melaksanakan tugas yang berujung pemukulan dilakukan Pihak Kedua.
Akibatnya, muncul reaksi spontan anggota Pihak Pertama dengan melakukan pemukulan kepada Pihak Kedua pada hari Senin, 23 Agustus 2021 di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Kesepakatan damai disampaikan saat Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak melakukan mediasi di Makodim 1609/Buleleng pada, Selasa (7/9/2201).
Mediasi disaksikan Bupati Buleleng Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng, Ketua DPRD Buleleng, Kejari Buleleng, Kapolres Buleleng, Perbekel Desa Sidatapa, Bendesa Adat Sidatapa, dan tokoh masyarakat Desa Sidatapa.
Surat Kesepakatan Perdamaian dengan 3 pernyataan, isinya Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan dimaksud.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mencabut masing-masing laporan Polisi baik di Polres Buleleng maupun di Denpom IX/3 Denpasar.
Ketiga, dengan ditandatanganinya surat kesepakatan perdamaian ini, maka para pihak menyatakan sepakat permasalahan tersebut telah selesai dan tidak akan melakukan penuntutan hukum di kemudian hari.
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam konferensi persnya menyatakan bersama Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dalam rangka menyelesaikan masalah Sidatapa secara damai,
Kata Koster, sudah dilakukan upaya secara damai, serta sudah tanda tangan dengan menyampaikan sepakat mengakhiri masalah tersebut, tidak ada lagi proses hukum, dan semuanya kembali pada posisi damai.
“Saya meminta semua pihak mendukung upaya damai antara kedua belah pihak dengan menciptakan situasi yang kondusif dan tidak memanas-manasi, serta tidak mengadu domba para pihak, karena masalah ini sudah selesai,“ tegas Gubernur Koster
Lebih lanjut Gubernur Bali menegaskan, saat ini, bangsa Indonesia sedang menghadapi masalah besar yakni pandemi Covid-19 yang memerlukan kerja keras bersama, serta memerlukan sinergi dari berbagai pihak di dalam penanganan Covid-19 di Bali pada khususnya.
“Saya bersama Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, Kejati Bali, Pengadilan Tinggi, Bupati/Walikota Se-Bali tengah bekerja keras untuk menangani pandemi Covid-19 agar semakin baik,” tukasnya.
Tentunya, dengan harapan segera bisa memulihkan kembali kepercayaan masyarakat luar terhadap Bali sebagai destinasi wisata dunia dan kehidupan masyarakat Bali segera normal kembali.
Pangdam Maruli Simanjuntak menyatakan dari sejak awal sudah ada harapan-harapan untuk bisa damai. Pada intinya, keduanya juga ingin damai dan masalah ini dan sudah selesai.
“Jadi, lawan kita sekarang itu adalah Covid-19 dan kemiskinan. Sehingga Kita jangan habiskan waktu dengan persoalan persoalan seperti ini,” kata Pangdam mengingatkan.
“Buleleng ini sudah baik mengatasi Covid-19, bahkan bisa jadi contoh dalam menghadapi Covid-19, tegasnya lagi.
Pangdam Maruli Simanjuntak berharap media tokoh masyarakat semua senantiasa mengingatkan masyarakatnya terhadap bahaya Covid-19. Dalam mengatasi Covid-19 di Bali memerlukan kekompakan.
“Kalau tidak kompak, Kita akan terus seperti ini,” pungkasnya.
Setelah melakukan konferensi pers di Makodim 1609/Buleleng, Gubernur Koster bersama Pangdam Maruli blusukan ke Balai Banjar Delod Pura, Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Dalam blusukannya tersebut, Gubernur Bali menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan Protokol Kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu, masyarakat agar mengikuti program vaksinasi yang sedang digencarkan pemerintah. Apabila ada warga di Desa Sidatapa yang mengalami disabilitas agar segera dilaporkan ke Perbekel, sehingga para penyandang disabilitas cepat mendapatkan vaksin Sinopharm agar sehat. (rhm)