Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan wisatawan Tiongkok bisa segera kembali berkunjung menikmati keindahan Pulau Dewata.
Harapan itu disampaikan Gubernur Koster saat menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Tiongkok untuk negara-negara ASEAN, H.E Deng Xijun di Jayasabha, Denpasar Jumat 19 Agustus lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Koster menjelaskan kondisi penanganan pandemi covid-19 di Bali yang sudah sangat baik dan kondisinya sudah sangat aman untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman).
“Kami akan menunggu kedatangan kembali wisatawan asal Tiongkok, yang memang sebelum pandemi merupakan salah satu negara asal wisatawan terbanyak ke Bali, saya mohon yang mulia Dubes bisa mendorong pemerintah Tiongkok untuk mengizinkan warganya ke Bali,” harap Gubernur Koster,.
Setiap tahun sebelum pandemi hampir 1,2 juta warga Tiongkok mengunjungi Bali.
“Kalau ini bisa terwujud, tentu akan memberikan dampak besar bagi pemulihan pariwisata dan ekonomi bali,” imbuhnya.
Pihaknya menyebutkan, saat ini Bali sedang gencar dibangun untuk menjaga alamnya agar tetap lestari , harmonis dan survive di era global
“Kami juga gencar membangun infrastruktur, menghubungkan sentra-sentra ekonomi, mendorong kemandirian energi melalui energi bersih dari hulu sampai hilir hingga penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai,” terang pria asal Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
Demikian dengan pemanfaatan produk-produk lokal Bali yang menjadi sumber kehidupan dan perekonomian warga lokal Bali, menurut Gubernur alumni ITB Bandung ini kini juga sedang digalakkan dengan upaya pemanfaatan produk lokal yang dihasilkan alam Bali.
“ Ada beras, salak, jeruk, sayuran hingga arak tradisional Bali,” jelasnya.
Semuanya merupakan bagian dari transformasi ekonomi yang dijalankan untuk menyeimbangkan sentra perekonomian dan mengurangi ketergantungan Bali pada sektor pariwisata.
Ia juga menyebutkan hubungan antar Bali dan Tiongkok kedepan akan makin erat dengan hadirnya kolaborasi dua perguruan tinggi ternama dunia membangun kampus teknologi di Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar.
Kampus itu adalah Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Tsinghua University.
Tsinghua University merupakan perguruan tinggi yang terletak di Kota Beijing, China. Dalam QS World University Rankings 2022, universitas ini menempati peringkat ke-17.
Sedangkan MIT adalah kampus teknologi di Amerika Serikat yang ada di posisi nomor satu perguruan tinggi terbaik dunia.
“Jadi saya yakin akan semakin banyak putra putri terbaik Bali yang masuk kesana,” ujarnya. Peresmian Kampus tersebut diharapkan akan dihadiri presiden dari kedua negara bersamaan dengan rangkaian Event KTT G20 November mendatang.
Dalam pertemuan merupakan kunjungan pertama H.E Dubes Xijun ke Pulau Dewata tersebut, dirinya mengucapkan selamat atas dipilihnya Bali sebagai venue utama penyelenggaraan Konferensi tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dihelat November mendatang.
“Saya ucapkan selamat, dimana pemimpin-pemimpin dunia termasuk Presiden (Tiongkok,red) Xi Jinping akan hadir ke Bali,” tukas Dubes Xijun.
Dubes Xijun menyampaikan, Bali punya peran penting dalam upaya meningkatkan kerjasama Tiongkok dengan negara-negara ASEAN, terutama Indonesia.
“ Hubungan yang telah terjalin ini kita jaga dengan baik, dengan perasaan senasib sepenanggungan,” tandasnya.
Dubes Xijun juga memuji Bali sebagai daerah yang sangat mengesankan dan tidak mengherankan menjadi destinasi favorit bagi wisatawan asal Tiongkok untuk berwisata, terlebih sebelum mas apandmei covid-19.
“ Saya sendiri percaya seiring dengan waktu dan pemulihan, maka wisatawan tiongkok akan kembali datang ke Bali, bahkan lebih banyak,” tandasnya
Dubes Kelahiran Wuxi, Provinsi Jiangsu, Tiongkok ini juga mengharapkan kerja sama di berbagai bidang akan terus diperdalam dengan Indonesia, Bali dan negara-negara ASEAn secara umum terlebih dalam kunjungan kehormatan Presiden RI Joko Widodo ke Tiongkok beberapa waktu lalu, telah dicapai berbagai kesepakatan kerjasama dengan presiden Tiongkok Xi Jinping.
“Kedua belah pihak telah bersepakat membangun kemitraan yang lebih komprehensif,” katanya. “ Saya juga setuju dengan transformasi perekonomian Bali agar tidak selalu bergantung pada pariwisata yang bisa saja sewaktu-waktu berhenti akibat bencana alam dan non-alam,” tukas Dubes Xijun. ***