JAKARTA – Kostoom, Habibi Garden, dan Juru Parkir terpilih menjadi tiga aplikasi terbaik dalam Telkomsel The NextDev 2016. Mereka terpilih setelah melewati berbagai tahapan seleksi sejak bulan Oktober 2016. Ketiga aplikasi mendapat penilaian tertinggi (dari total 20 finalis) pada masa penjurian akhir dan berhak mendapatkan hadiah 6M.
6 M dimaksud Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), dan Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait).
Dalam fase akhir penjurian, para finalis ditantang untuk melakukan serangkaian aktivitas yang bertema ‘Meet The Entertainer’, ‘Meet Your Customer’, ‘Meet The Investor’, dan ‘Meet The Government’, guna melihat kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan berbagai stakeholders.
Adapun empat orang juri yang mewakili berbagai bidang untuk pemilihan tiga aplikasi terbaik The NextDev 2016 adalah Dennis Adhiswara (CEO Layaria & Sekjen PARFI), Adita Irawati (Vice President Corporate Communication Telkomsel), Yansen Kamto (CEO Kibar), dan Anindya Kusuma Putri (Puteri Indonesia 2015).
Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, “The NextDev bertujuan untuk menggali potensi anak muda Indonesia dalam menciptakan mobile apps yang mampu memberikan dampak sosial positif bagi masyarakat.
“The NextDev mengajak anak muda untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka dalam hal pengembangan Kota Pintar dan Desa Pintar, serta menjadi bagian dari program untuk membentuk masa depan Indonesia yang lebih baik,.” katanya.
The NextDev bukan hanya sekedar kompetisi, namun juga menjadi penghubung antara startup lokal dengan pemerintah daerah untuk mendukung terciptanya iklim kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi sebagai solusi smart city.
Kata dia, The NextDev memandang para startup lokal sebagai aset bangsa yang perlu dibina dan difasilitasi agar bisa terus berkembang dan memiliki daya saing di tingkat regional. Melalui The NextDev, Telkomsel juga memberikan kesempatan kepada para startup untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak sekaligus membuka akses pasar.
Sebagai bagian dari apresiasi, para pemenang The NextDev akan diajak untuk berkunjung langsung ke Silicon Valley, Amerika Serikat untuk bertemu langsung dengan beberapa startup terdepan di dunia dan mendapatkan kesempatan berkolaborasi melalui project bersama.
Tahap awal, lebih dari 1.000 aplikasi mobile telah terdaftar untuk berkompetisi dalam TheNextDev 2016. Dari seluruh aplikasi mobile yang masuk, dilakukan kualifikasi tingkat regional yang menghasilkan 80 kontestan.
Selanjutnya, dalam seleksi tingkat nasional, proses penjurian yang berlangsung selama dua hari untuk menentukan 20 peserta terbaik dilaksanakan secara transparan dan akuntabel melalui video conference antara dewan juri baik internal maupun eksternal Telkomsel di Jakarta dan para peserta yang berlokasi di 19 titik.
Para kontestan tersebut melakukan pitching atas karya mereka di hadapan para juri yang merupakan praktisi dan pakar berpengalaman di industri digital, di antaranya Enda Nasution (Founder Sebangsa), Andreas Senjaya (Co-Founder & CEO iGrow).
Juga Octa Ramayana (Academic & Research Partner Kibar). Penjurian dinilai berdasarkan tiga parameter, yakni usability atau user experience, kesesuaian tema dan impact level, serta kesiapan produk, hingga akhirnya terpilih 20 besar finalis The NextDev 2016.
Selanjutnya di fase bootcamp yang berlangsung pada bulan November di Bandung Digital Valley tersebut, 20 finalis kompetisi mobile apps untuk pengembangan Smart City (Kota Pintar) dan Smart Rural (Desa Pintar) ini memperoleh pelatihan dan pendampingan intensif dari beberapa pakar untuk memperkaya mereka sebagai startup atau developer melalui serangkaian kegiatan workshop serta one-on-one mentoring and coaching.
Sebagai salah satu program Corporate Social Responsibility Telkomsel, kami berharap The NextDev ke depannya akan semakin mendukung perkembangan ekosistem digital di Indonesia.
“Kami juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama berkontribusi secara aktif memanfaatkan teknologi untuk melahirkan solusi yang memberikan dampak sosial yang positif, sehingga penerapan Smart City di berbagai daerah di indonesia dapat dipercepat,” tutup Ririek. (des)