Lawan Corona, Masyarakat Dukung Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman

1 April 2020, 20:23 WIB
corona
Kegiatan berbasis program Dasa Wisma dengan membangun partisipasi publik melawan corona/ist

Jakarta – Masyarakat memberikan respon positif program yang digagas Kantor Staf Presiden (KSP) melalui Dasa Wisma 10 Rumah Aman. Hingga kini, terbentuk 10 komunitas di berbagai wilayah dan akan segera diperluas sebagai embrio untuk sebuah kecamatan.

“Kita mengujicoba kegiatan berbasis program Dasa Wisma dengan membangun partisipasi publik melawan corona,” kata Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Bina Graha, Rabu (1/4/2020).

Dia meyakini partisipasi publik akan sangat membantu pemerintah mengatasi penyebaran COVID-19.

Program ini, publik membentuk komunitas berbasis daring secara aktif dan mandiri. Masyarakat yang terlibat, nanti akan mendapat supervisi dari relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Puskesmas terdekat.

Memanfaatkan Whatsapps Group (WAG), setiap kelompok terisi 30-40 kepala keluarga atau rumah. Program ini langsung mendapat respon masyarakat di Legok, Tangerang, Banten. Mereka membentuk mata rantai komunitas berbasis teknologi.

Agus Heri Nugroho, selaku Ketua RT.3/RW.9, Perum Legok Permai-Blok Flamboyan, Legok, Tangerang, Banten, menyatakan langsung bergerak begitu tahu ada program 10 Rumah Aman.

“Kami tahu bila program ini sangat bagus untuk memutus sebaran Covid-19. Sekarang lingkungan RT bisa terhubung kembali satu sama lain dengan arah yang jelas,” jelas Agus.

Fungsi program pun berkembang. Dampak negatif Covid-19 secara ekonomi ikut diperhatikan. Secara gotong royong, mereka ikut mengumpulkan donasi logistik.

Beragam bantuan ini akan disalurkan pada pihak yang membutuhkan di wilayah RT masing-masing. Pengumpulan dan pembagian donasinya dilakukan secara aman. Caranya, donasi logistik diletakan di depan rumah.

Secara khusus masyarakat menyambut baik program ini. Selain sosial, di situ ada aspek kemanusiaannya. Para warga yang kesulitan secara ekonomi karena Covid-19 akan dibantu secara gotong royong.

“Hal ini juga sudah mulai berjalan. Sembako dikumpulkan lalu diberikan kepada yang memerlukan,” kata Yana selaku Ketua RT.10/RW.03, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Implementasi program 10 Rumah Aman ini berjalan bagus. Aktivitasnya berjalan normal dan tanpa kendala.

“Semua warga dimonitor dan datanya dicatat lalu diteruskan kepada lembaga terkait. Untuk alat perlindungan diri diberikan sesuai prosedur,” tegas Adi Siswoyo, selaku Ketua RT.02/RW.011, Komplek Permata Mansion Cluster Sapphire, Serua, Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Sosialisasi program langsung diteruskan kepada warga sejak awal. Potensi sebaran Covid-19 sejauh ini tetap terkendali dan dampak ekonominya bisa diatasi. Pengecekan suhu tubuh warga terus dilakukan.

“Sembako yang mulai terkumpul langsung didistribusikan. Seluruh warga sangat pro aktif,” jelas Ketua RT.05/RW.01, Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Sudiarso.

Melihat hal itu, Moeldoko optimistis, mata rantai sebaran Covid-19 akan cepat terputus dan lenyap di Indonesia. Satu sisi publik tetap mendapatkan jaminan kesejahteraan secara ekonomi secara gotong-royong. Apalagi, respon cepat dan penanganan terukur selalu diberikan pemerintah.

“Kami apresiasi atas kepedulian masyarakat memerangi Covid-19 di Indonesia. Semua elemen harus bersinergi. Dengan soliditas gotong royong seperti ini, kami yakin beragam problem Covid-19 akan cepat selesai sesuai skenario.

Impact tekanan yang ditimbulkannya secara ekonomi juga bisa diatasi secara tuntas,” imbuh mantan Pangdam IV/Diponegoro ini. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini