Mahasiswa Jambore Simpul Bali Tegaskan Lawan Kelompok Intoleran

12 Februari 2017, 22:18 WIB

DENPASAR – Mahasiswa Mahasiswa Jambore Simpul Bali menyatakan dengan tegas sikap untuk melawan setiap upaya dari pihak-pihak atau kelompok tertentu yang intoleran seperti menebar kebencian permusuhan dan adu domba di masyarakat.

Dari acara jambore mahasiswa Indonesia yang berlangsung di cibubur sejak tanggal 4-6 februari dan diikuti 3000 mahasiswa dari 401 kampus di 21 provinsi terdapat kesamaan pemikiran dan membulatkan tekad para mahasiswa.

Mahasiswa menegaskan bahwa kampus sebagai sebagai institusi akademis adalah benteng pengetahuan. Sebagai benteng pengetahuan maka kampus tidak bisa berkompromi dengan kelompok intoleran yang gemar menghakami perbedaan pendapat dengan beragam stigma SARA.

Nilai-nilai kebenaran dan peradaban dalam sejarah akademis lahir karena adanya perbedaan cara berpikir yg termanifestasi dalam perbedaan pendapat.

Dengan demikian, bagi mahasiswa meniadakan perbedaan sama dengan membunuh ilmu pengetahuan dan menghancurkan peradaban dan itu sama artinya melawan kodrat manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang berfikir.

Melawan isu SARA disisi lain juga menjadi kewajiban mahasiswa  sebagai bagian dari generasi muda pewaris Sah republik ini. Mahasiswa menegaskan bahwa sebagai generasi muda telah bersepakat untuk menolak untuk menjadi pewaris yang mewarisi dendam dan kebencian dari ketamakan elit politik saat ini.

Yohanis Mone salah satu narahubung Mahasiswa Jambore Simpul Bali menegaskan, mahasiswa mengecam seluruh pihak yang menggunakan isu SARA dengan rekayasa konflik SARA sebagai alat politik ambisi merebut kekuasaan.

Karena mahasiswa tidak mau menjadi pewaris konflik dan dendam maka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,negara dan rakyat agar tidak diadu domba dan dipecah belah dengan isu SARA menjadi kewajiban yang tidak bisa dielakan.

Musuh utama mahasiswa indonesia saat ini bukanlah mereka berbeda etnis dan warna kulit, bukan karena berbeda agama dan keyakinan, bukan mereka yang berambut pirang,hitam atau coklat,berambut kriting atau lurus,bukan mereka yang kaya atau miskin.

Menurut mahasiswa, musuh mahasiswa,musuh rakyat hari ini adalah mereka yang mengadu domba rakyat,menciptakan konflik horizontal, menyebarkan fitnah dan kebencian serta menghalalkan segala cara untuk berkuasa.

“Musuh rakyat dan mahasiswa  hari ini adalah mereka yang karena keserakahannya memiskinkan rakyat dengan prilaku yang koruptif,manipulatif dan berlaku nepotos dalam kekuasaan,” tambah Ketua DPM Universitas Mahendradatta Timotius Mardon dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com, Minggu (12/2/17).

Terkait hal tersebut di atas maka kami mahasiswa jambore simpul bali telah memutuskan untuk mengawal hasil keputusan bersama di cibubur.

Empat keputusan penting atau 4 tuntutan hasil jambore

1.Menolak dan lawan ISU SARA dan seluruh Upaya  Adu domba Rakyat

2.Menanamkan nilai-nilai pancasila dalam kurikulum pendidikan

3.Tolak dan lawan organisasi radikal yang anti pancasila

4.Usut tuntas semua kasus korupsi tanpa pandang bulu

Kesepakatan-kesepakatan ini akan disampaikan terus menerus kepada seluruh rakyat baik ditingkat lokal maupun nasional melalui beragam bentuk aksi-aksi massa. (des)

Berita Lainnya

Terkini