Nuanu Perkenalkan Magic Garden untuk Edukasi dan Pelestarian Keanekaragam Hayati di Tabanan

Dengan diluncurkannya, Magic Garden, sejalan komitmen Nuanu untuk menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian ekosistem lokalnya.

Tabanan – Sarana edukasi sekaligus melestarikan keanekaragaman hayati alami dikenalkan Nuanu saat meluncurkan Magic Garden sebuah taman imersif seluas 3.600 m2 di Nuanu, Tabanan, pada Kamis 28 November 2024.

Bertepatan Hari Menanam Pohon Nasional setiap 28 November, keberadaan Magic Garden sebagai salah satu andalan daya tarik Nuanu mulai dikenalkan. Untuk publik masyarakat luas baru bisa melihat Magic Garden pada awal Desember 2024.

Hadirnya Magic Garden Nuanu juga diharapkan menjadi ruang bagi pengunjung untuk belajar terhubung dengan alam secara bermakna.

Dengan diluncurkannya, Magic Garden, sejalan komitmen Nuanu untuk menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian ekosistem lokalnya.

Magic Garden menghadirkan perpaduan harmonis antara desain ekologi dan arsitektur yang terinspirasi oleh keindahan alam. Memiliki struktur menyerupai tulang daun, sarang lebah, dan jaring laba-laba, tempat ini menjadi simbol keterhubungan antara kehidupan, komunitas, dan sikularitas.

Rancangan Magic Garden sebagai ruang interaktif bagi pengunjung untuk menjelajahi keanekaragaman flora dan fauna Pulau Dewata.

Pada tahap pertama, fasilitas di Magic Gardenini, ada tiga area utama. Sebanyak 7 (tujuh) spesies kupu-kupu di dalam Butterfly Garden.

Kebun Kupu-kupu (Butterfly Garden): Kebun ini didedikasikan menjadi tempat perlindungan bagi spesies kupu-kupu asli Nuanu (Tabanan) dan Bali dan dirancang dengan desain lanskap yang mencerminkan habitat alami mereka.

Pengunjung dapat mempelajari siklus hidup dan peran penting kupu-kupu sebagai penyerbuk, serta sebagai indikator kesehatan suatu ekosistem.

Program konservasi yang dijalankan Nuanu juga berhasil meningkatkan kelangsungan hidup yang mengesankan sebesar 20% untuk kupu-kupu dan capung, jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kelangsungan hidup alami yang hanya 2%.

Galeri Botani (Botanical Gallery): Galeri ini menampilkan lebih dari 400 tanaman langka dan eksotis yang didapatkan secara etis, berdasarkan bimbingan dari otoritas konservasi. Sebagai pusat pendidikan dan pelestarian, galeri ini juga turut mendukung upaya reboisasi Nuanu, yang telah berhasil menanam lebih dari 15.000 pohon melalui metode Miyawaki.

Memadukan ekosistem paludarium dan keindahan estetika, galeri ini menawarkan pengalaman yang harmonis antara pelestarian alam dan edukasi.

Taman Anggrek (Orchid Galore): Menampilkan sekitar 500 spesies anggrek asli Bali, Taman Anggrek mempesona pengunjung dengan warna-warna cerah dan ekosistem yang kaya. Ruang ini menjadi tempat yang sempurna bagi para penggemar fotografi maupun pengunjung yang ingin menikmati keindahan anggrek asli Bali.

Pengunjung akan menikmati pengalaman yang lebih menarik dan imersif pada tahap berikutnya dari Magic Garden.

Rencana ke depannya akan menghadirkan Biota Lab, fasilitas penelitian yang mengeksplorasi hubungan antar spesies dalam ekosistem; Pollinator’s Jewel, area khusus yang didedikasikan untuk penyerbuk–seperti kupu-kupu dan lebah–dan perannya dalam mendukung keanekaragaman hayati.

Pengunjung juga akan mempelajari bagaimana Metode Miyawaki mempercepat reboisasi dan menciptakan ekosistem yang mandiri dalam waktu singkat. Selain itu, Tropical Permaculture Garden akan menampilkan tanaman yang dapat dikonsumsi dan juga obat, dengan fokus pada keberlanjutan dan koeksistensi dengan alam.

Cerminan Magic Garden terlihat pada dedikasi dan keahlian Nuanu Nature Team sebagai departemen terbesar di kota kreatif ini.

Audria Evelinn memimpin tim ini terdiri dari lebih dari 90 orang yang terbagi dalam tiga divisi utama: Landscaping, yang merawat ruang hijau dan mendukung reboisasi; Biota, yang fokus pada konservasi kupu-kupu dan pemetaan keanekaragaman hayati; serta Waste Management, yang berhasil mencapai tingkat pemulihan sebesar 85% pada tahun 2024 dengan mengubah sampah menjadi sumber daya yang berguna.

Head of Nuanu Nature Team Audria Evelinn, mengungkapkan, Magic Garden bukan hanya tentang menciptakan ruang yang indah, tetapi juga membangun hubungan yang lebih dalam antara manusia dan lingkungan.

“Setiap aspek dari proyek ini mencerminkan rasa hormat kami terhadap tanah ini dan komitmen kami untuk melindungi keanekaragaman hayatinya,” tutur Audria Evelinn,

Keberadaan Magic Garden yang dibuka setiap hari dari pukul 09.00 – 16.00 WITA, dengan tiket seharga Rp150.000 per orang yang dapat dibeli melalui magicgarden@nuanu.com. Pengunjung dari segala usia diundang untuk menikmati ruang unik ini dan menjelajahi warisan alam Bali yang luar biasa.

Magic Garden menjadi tempat tinggal bagi ratusan kupu-kupu, anggrek, dan berbagai kekayaan ekologi lainnya yang hidup harmonis di dalam Nuanu Creative City. Tempat ini menghubungkan manusia dengan alam, menghadirkan ruang interaktif bagi pengunjung untuk berinteraksi dan memahami manfaat dari setiap spesies serta keindahannya.

Magic Garden menawarkan eksplorasi yang beragam tentang keajaiban dunia tumbuhan dan serangga, khususnya biota yang hidup dalam ekosistem Nuanu. ***

Berita Lainnya

Terkini