Pakar : Publik Ragukan Integritas Prabowo dan Rhoma

30 Desember 2013, 05:25 WIB
Prabowo Subianto (dok.Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Jakarta – Hasil suvei dilakukan pakar dari perguruan tinggai ada kecenderungan publik menolak tampilnya Prabowo SUbianto dan Rhoma Irama sebagai calon presiden lantaran dipertanyakan integritasnya.
 

kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI) Profesor Hamdi Muluk dalam diskusi di Jakarta Pusat, Minggu, (29/12/2013), nama Prabowo dan Rhoma cenderung ditolak publik. 

Survei dilakukan terhadap 61 pakar dan hasilnya tiga nama “Prabowo Subianto, Rhoma Irama dan Aburizal Bakrie merupakan tiga besar Capres yang ditolak.

Nama-nama yang ditolak sebagai capres di antaranya Prabowo dengan jumlah penolakan sebanyak 20 persen, Rhoma Irama sebanyak 18 persen, Aburizal Bakrie 18 persen.

“Memang ada tren penolakan pada tokoh publik. Khususnya dalam masalah integritas. Prestasi masa lalu yang tidak mengesankan. Tidak lagi menjadi inspirasi untuk Indonesia, paparnya dilansir JPNN.

Para pakar memberikan pendapat itu berasal dari akademisi, LSM, profesional, konsultan politik, politikus, pengamat politik dan tokoh pers.

Survei di forum itu, pihaknya mengajukan pertanyaan terbuka mengenai nama Calon Presiden yang ditolak.

Penolakan publik lantaran bosan melihat nama-nama lama yang sudah hilir mudik di tengah publik tanpa membawa perubahan berarti untuk rakyat.

Selain tiga nama di atas, nama lainnya yang mendapat penolakan seperti Megawati 7 persen, Pramono Eddhie 3 persen, Wiranto 3 persen dan 31 persen ama-nama lainnya.

Selain meminta pendapat penolakan, juga ditanyakan nama-nama yang direkomendasikan sebagai capres.

Hasilnya, nama yang muncul nJokowi sebanyak 25 persen, Tri Rismaharini sebanyak 14 persen, Anies Baswedan 12 persen, Basuki Tjahja Purnama 8 persen.

Disusul Abraham Samad dengan dukungan 6 persen, Chairul Tanjung sebanyak 5 persen, Jusuf Kalla 3 persen dan lain-lain sebanyak 27 persen.

“Harus terisi dengan nama-nama lain sehingga tidak perlu ada tokoh 4 L, lu lagi, lu lagi,” tandas Hamdi. (pur)

Berita Lainnya

Terkini