PAKIS Bali Dorong Penanaman Budi Pekerti Anak Melalui Pengenalan Budaya

27 Juni 2021, 00:00 WIB

Ketua Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat (PAKIS) Majelis Desa Adat
Provinsi Bali Putri Suastini Koster/Dok. Humas Pemprov Bali

Denpasar – Upaya penanaman nilai-nilai budi pakerti sejak dini pada
anak bisa dilakukan melalui pengenalan budaya.

Ketua Pasikian Paiketan Krama Istri Desa Adat (PAKIS) Majelis Desa Adat
Provinsi Bali Putri Suastini Koster menaruh perhatian terhadap upaya penanaman
budi pakerti pada anak melalui pengenalan budaya.

Menggandeng Penyuluh Bahasa Bali, PAKIS Bali menggelar webinar mengusung tema
‘Mikukuhang Budi Pakerti Anak Alit antuk Ngwerdiang Budaya Bali/ Penanaman
Budi Pakerti Anak Melalui Pengenalan Budaya Bali’, Sabtu (26/6/2021).

Webinar dilaksanakan dengan pola hybrid, memadukan offline dan online. Secara
offline, kegiatan dipusatkan di Ruang Gedung Gajah Jayasabha-Denpasar yang
dihadiri peserta terbatas oleh jajaran pengurus PAKIS Bali.

Secara online, peserta mengikuti dari kediaman masing-masing melaui aplikasi
zoom meeting dan live streaming Youtube. Webinar manghadirkan dua narasumber
yaitu Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Unud Prof DR Drs I Nyoman Suarka M Hum
dan Penyuluh Bahasa Bali Wayan Yogik Aditya SS M Pd H.

Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama PAKIS Bali dalam sambutannya
menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi kekhawatiran terhadap
perkembangan dewasa ini, di mana anak-anak begitu mudah mengakses hiburan
melalui media digital.

Padahal, hiburan yang mereka nikmati sebagian besar tak mencerminkan budaya
Bali. Ironisnya, suguhan hiburan tersebut membuat anak-anak terlena sehingga
mereka mudah meniru budaya asing dan lambat laun dikhawatirkan akan lupa
terhadap budaya Bali.

Menyikapi kondisi ini, Ny Putri Koster menyebut pentingnya usaha menanamkan
budi pakerti pada anak sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga. Peran
keluarga itu selanjutnya harus didukung oleh lingkungan masyarakat dan
diperkuat oleh pemerintah melalui regulasi.

Diawali dari lingkungan keluarga, kata Putri Koster, para orang tua
memanfaatkan media pembelajaran seperti satua Bali dalam membentuk budi
pakerti anak-anak mereka.

Penanaman budi pakerti pada anak sangat penting karena bermanfaat untuk
menumbuhkan rasa saling menghormati, saling asah, asih dan asuh.

Dalam konteks penanaman budi pakerti melalui pengenalan budaya, perempuan yang
dikenal memiliki multi talenta ini menambahkan, pemerintah telah mengeluarkan
sejumlah regulasi terkait penguatan budaya seperti aturan penggunaan busana
adat Bali dan aksara/bahasa Bali.

Pihaknya berharap, seluruh elemen krama Bali memahami dan melaksanakan
regulasi tersebut sehingga keberadaan budaya Bali dapat dilestarikan. Regulasi
lainnya adalah Perda Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali.

Perda ini dimaksudkan untuk penguatan lembaga Desa Adat di Bali yang mempunyai
peran sangat penting dalam penguatan adat dan budaya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Prof Dr. I Nyoman Suarka M
Hum dalam makalahnya menekankan pentingnya penggunaan lagu anak-anak berbahasa
Bali dalam penanaman budi pekerti sejak dini pada anak.

Menurutnya, lagu anak-anak berbahasa Bali mengandung pesan moral yang sangat
mendalam. Sedangkan Penyuluh Bahasa Bali Wayan Yogik Aditya SS M PdH dalam
paparannya menyarankan penggunaan satua Bali dalam menyampaikan pesan moral
pada anak-anak. (rhm)

Artikel Lainnya

Terkini