Pandemi Covid-19, Danrem Wira Satya Ajak Masyarakat Disiplin Prokes

29 Oktober 2020, 07:14 WIB
Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf/ist

Denpasar – Dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19 Komandan
Korem atau Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf mengajak masyarakat
mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin 3M yakni memakai masker mencuci
tangan dan menjaga jarak.

Brigjen Husein menyampaikan itu, terkait refleksi 92 tahun peringatan Hari
Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020) di Ruang Kerja Danrem. Dikatakan, Sumpah
Pemuda dicetuskan pada 28 Oktober 1928 atau telah berusia 92 tahun.

Semangat kebersamaan dari sejumlah organisasi kepemudaan saat ini seperti Jong
Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Borneo, Jong Ambon dan yang lainnya
telah menanamkan tonggak sejarah persatuan bangsa yang mereka ikrarkan dalam
Sumpah Pemuda.

“Ikrar berisikan pernyataan sumpah untuk Bertanah Air Satu Tanah Air
Indonesia, Berbangsa Satu Bangsa Indonesia dan Berbahasa Satu Bahasa
Indonesia,” Danrem menegaskan.

Apa yang diikrarkan saat itu merupakan kesepakatan dan kemufakatan bersama
bagi kaum muda atas kesadaran berbangsa untuk meninggalkan sekat-sekat
kedaerahan dan mulai menjunjung nasionalisme kebangsaan.

Perjuangan sebelumnya yang begitu lama yang bersifat kedaerahan yang hasilnya
tidak maksimal untuk menuju kemerdekaan telah menyadarkan para pemuda saat itu
untuk mengubah perjuangan menghadapi kolonialisme dengan persatuan dan
semangat nasionalisme.

Buah idealisme dan perjuangan ini akhirnya berbuah manis dengan mampunya
Bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 atau tujuh
belas tahun setelah ikrar Sumpah Pemuda.

Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf, ketika diminta pandangannya
terkait refleksi 92 tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020) di
Ruang Kerja Danrem.

Menurutnya semangat yang dikobarkan para pemuda saat itu adalah wujud
keikhlasan perjuangan tanpa pamrih, rela berkorban, cinta tanah air,
mengutamakan persatuan dan kesatuan yang menjadi suri teladan bagi generasi
bangsa seterusnya, termasuk bagi kita yang saat ini telah diwariskan
kemerdekaan dan tugas tanggung jawab untuk mengisi dengan pembangunan.

Kendala yang dihadapi memang tidak ringan, termasuk apa yang dihadapi pada
perjuangan para pemuda di masa lalu.

Kemudian dalam perjalanan bangsa ini menghadapi berbagai bentuk ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan atau AGHT yang tidak ringan baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.

Namun kita patut bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa dan juga mengapresiasi
terhadap komitmen bersama di tengah banyaknya perbedaan dan kemajemukan Bangsa
Indonesia sampai saat ini tetap eksis.

Ini juga tidak terlepas dari komitmen kita meyakini akan Pancasila sebagai
asas tunggal kehidupan berbangsa dan bernegara, lalu kita memiliki konstitusi
UUD Negara Republik Indonesia 1945 sebagai sumber hukum tertinggi di
Indonesia.

“Kita dibingkai dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
Berbhinneka Tunggal Ika. Empat konsensus kebangsaan inilah menjadi modal
penting bagi keberadaan bangsa kita saat ini,” tandasnya.

Korelasi semangat Sumpah Pemuda dihadapkan pada kondisi bangsa saat ini di
tengah Pandemi Global COVID-19, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein
Sagaf, S.H., melihatnya sebagai suatu motivasi dan energi bagi kita semua
untuk dapat menghadapi kondisi saat ini dengan kebersamaan tanpa harus saling
menyalahkan.

Kondisi yang terjadi saat ini harus menjadi pemahaman bagi setiap orang,
karena terjadinya wabah seperti COVID-19 bukanlah kehendak kita. Hal ini
terjadi secara alami dan kemudian meluas termasuk di negara kita.

Pemerintah dan seluruh komponen bangsa sudah berjuang untuk mengatasi dan
perjuangan kita belum berakhir sebelum pandemi ini dinyatakan aman dan kita
benar-benar terbebas.

Hal yang paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah mengikuti apa yang
sudah dianjurkan dan dihimbau oleh pemerintah yaitu dengan mendisiplinkan diri
kita dan masyarakat dengan menerapkan protokol kesehatan terkait COVID-19.

Sudah banyak diantara kita yang tahu, mengerti dan paham tentang protokol
kesehatan terutama terkait 3 M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun di air mengalir/hand sanitizer dan juga menjaga jarak (physical and
social distancing).

Pertanyaan sejauh mana kita patuh dan taat atau baliknya kita memang abai.

Jika ini konsekuen diterapkan oleh siapapun pada kondisi seperti saat ini maka
kita percaya kita mampu mengatasi kesulitan yang ada. Perubahan keadaan juga
akan berimbas pada perubahan yang lainnya.

Danrem berpandangan, merefleksikan diri kita pada semangat Sumpah Pemuda maka
sesungguhnya kita akan mampu mengatasi kesulitan yang ada, kuncinya ada dalam
kebersamaan serta persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bersatu dan bangkit selaras dengan tema Hari Sumpah Pemuda Tahun 2020 ini,”
tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini