Putri Koster Ajak TP PKK Kabupaten Hingga Kader Dukung Gerakan Vaksinasi

5 Maret 2021, 21:38 WIB
Putri menyampaikan itu saat menjadi narasumber bersama dengan Kepala
Dinas Kesehatan Prov Bali dr Ketut Suarjaya dalam acara ‘Perempuan Bali
Bicara’ di sebuah stasiun televisi di Denpasar, Jumat (5/3/2021)/ist.

Denpasar – Ketua Tim Penggerak PKK Prov Bali Ny Putri Koster meminta
semua TP PKK kabupaten/kota, desa hingga kader PKK agar mengajak masyarakat
minimal di tingkat keluarga, untuk ikut gerakan vaksinasi.

Putri menyampaikan itu saat menjadi narasumber bersama dengan Kepala Dinas
Kesehatan Prov Bali dr Ketut Suarjaya dalam acara ‘Perempuan Bali Bicara’ di
sebuah stasiun televisi di Denpasar, Jumat (5/3/2021).

PKK sebagai mitra pemerintah dalam menyukseskan program pemerintah, sepakat
untuk lebih mengintesifkan kegiatan sosialisasi terhadap program vaksinasi
massal yang dicanangkan Pemprov Bali.

“Kami ingin memberi pemahaman ke masyarakat tentang pentingnya vaksin agar
bisa keluar dari pandemi Covid-19 sekaligus menyukseskan program pemerintah
dalam upaya vaksinasi ini,” jelasnya dalam acara yang mengambil tema ‘Peran
PKK Mensosialisasikan Vaksinasi Covid-19 Sebagai Bagian Upaya Membangun
Ketahanan Keluarga’.

Dalam upaya mensosialisasikan ke masyarakat, PKK pasti menggandeng ahli atau
pihak terkait untuk menjelaskan secara detail mekanisme dan teknik di
lapangan.

“Seperti saat ini, dalam mengedukasi masyarakat kami mendatangkan Kadis
Kesehatan yang bisa menjelaskan secara rinci tentang apa itu vaksin, proses
vaksinasi dan teknis-teknis lainnya agar masyarakat benar-benar paham,”
bebernya.

Pihaknya tidak henti mengajak masyarakat untuk menaati imbauan pemerintah.
Menurutnya, dalam setiap imbauan selalu ada solusi dari setiap permasalahan
yang ada.

“Jadi imbauan pemerintah itu juga solusi dari permasalahan yang ada. Jika
kerja sama yang baik antara pemerintah dengan masyarakat yang menuruti
himbauan tersebut, maka kita secepatnya akan keluar dari pandemi ini,”
tandasnya.

Kadis kesehatan Prov Bali dr Ketut Suarjaya menjelaskan, atas perintah
Gubernur Wayan Koster, Pemprov Bali telah mempermudah program vaksinasi
Covid-19 di Bali.

“Cukup datang bawa KTP ke faskes terdekat maupun ke posko-posko vaksinasi yang
disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, anda bisa langsung mendapatkan vaksin,” bebernya.

Jadi, tidak perlu mendaftar terlebih dahulu melalui layanan SMS maupun
aplikasi. Hal itu dikatakannya untuk mempercepat pembentukan imunitas kelompok
atau herd immunity yang ditargetkan bisa tercapai Desember tahun ini.

Untuk mencapai hal tersebut, dalam tahap kedua vaksinasi ini pemerintah harus
menyuntikkan vaksin sekitar 3 juta warga Bali dengan rata-rata 10 ribu
suntikan per hari.

“Itu untuk 2-4 minggu pertama, selanjutnya harus ditingkatkan lagi menjadi 20
ribu suntikan perhari karena ada masyarakat yang menerima suntikan pertama dan
kedua,” imbuhnya.

Ada beberapa tahapan vaksinasi, tahapan pertama adalah untuk tenaga kesehatan
yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus ini.

Hal itu sudah tercapai, meskipun ada beberapa tercecer belum dapat karena
kondisi nakes yang belum memungkinkan untuk divaksin.

Tahap kedua yang disasar adalah kelompok lansia, pelayan publik seperti guru,
TNI/Polri, PNS, pegawai hotel, pegawai swasta, pedagang di pasar dan kelompok
yang sering berhadapan dengan masyarakat, dan ini ditargetkan selesai pada
bulan Juli 2021.

Untuk vaksinasi tahap 3 akan menyasar masyarakat yang jarang berhubungan
dengan publik seperti petani, ibu rumah tangga, dan lainnya. Sedangkan
vaksinasi tahap akhir akan menyasar warga di daerah terisolir serta
menargetkan warga yang tercecer belum mendapatkan fasilitas vaksin.

Masyarakat agar tidak takut divaksin. Vaksin yang digunakan adalah jenis
Sinovac yang sudah teruji secara klinis sangat aman bagi masyarakat.

“Jadi di sini tidak ada alasan lagi untuk takut divaksin. Hingga saat ini kami
tidak menemukan bahkan di Indonesia dan di seluruh dunia kasus berat atas efek
samping vaksin Sinovac ini,” tegasnya.

Mengenai aturan setelah vaksinasi, Kadis Suarjaya tetap mengimbau masyarakat
menjalan protokol kesehatan dan 6 M.

“Hal itu tetap kita tekankan dilakukan. Jangan beranggapan saya divaksin lalu
saya kebal, tentu tidak. Kita semua akan kebal jika kekebalan kelompok di
seluruh dunia ini tercapai. Dan vaksin adalah jalan satu-satunya saat ini agar
cepat mencapai kekebalan kelompok itu,” katanya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini