Apalagi dengan banyaknya perubahan yang terjadi sejak pandemi, tentu kemunculan talenta-talenta terbaik yang dapat memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan terkini sangat dinantikan.
Dulu sebagai pembuat teknologi memikirkan bagaimana cara mengubah behavior manusia untuk terus menggunakan aplikasiku, tapi sekarang aku sadar bahwa sebagai pembuat teknologi itu juga punya tanggung jawab dan akhirnya sekarang juga banyak mengimplementasi tentang ethical technology in building technology product.
“Jadi, harus mulai memikirkan bagaimana teman-teman inovator harus memikirkan juga masa depan generasi selanjutnya seperti apa,” ucap Alamanda Shantika yang sangat tertarik pada matematika dan coding sejak belia.
Astra Kembangkan National Showcase SMK BISA, Tingkatkan Daya Saing Lulusan Vokasi
Selain Alamanda, Hendra juga berbagi tentang cara yang dia lakukan di awal agar teknologinya dapat diterima oleh para pembudidaya lobster tradisional.
Pertama melakukan pendekatan dulu ke pembudidaya tradisional, adanya teknologi baru yang bisa dipakai dan dijelaskan seperti apa teknologinya, setelah itu baru menyampaikan apa masalah yang bisa dibantu dengan teknologi tersebut.
“Nah, di sanalah terjadi simbiosis mutualisme antara kita dan teman-teman pembudidaya tradisional. Dari situlah hubungan baik terjalin, itu membuat mereka sangat open dengan teknologi apapun yang kita bawa ke lokasi mereka,” jelas Hendra yang merupakan anak dari nelayan.
12 Tahun SATU Indonesia Awards, Astra Bidik Anak Muda Inspiratif Majukan Bangsa
Onno W. Purbo, Ph.D., menekankan, hal terpenting dari teknologi bukan hanya dari seberapa canggih teknologi tersebut, tetapi seberapa besar dampak dan manfaatnya untuk publik. Semakin besar dampaknya, maka semakin tinggi nilai guna dari sebuah teknologi untuk masyarakat dalam membangun negeri ini.
Terobos Pemikiran Tradisional dengan Teknologi Berbasis Internet of Things (IoT)
Berawal banyaknya nelayan yang kehilangan pekerjaan dari budi daya ikan kerapu di Situbondo, Jawa Timur membuat Hendra yang saat itu masih menjadi mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya tergerak untuk membuat perubahan bagi para nelayan di sana.
Kisah Inspiratif Para Penerima SATU Indonesia Awards Lawan COVID-19
Di sisi lain, ia juga melihat potensi budi daya lobster di Indonesia yang belum tergarap dengan maksimal dan memiliki sejumlah kendala.
Hendra berkeinginan untuk menyelesaikan kedua masalah tersebut. Sehingga pada 2015, ia mulai mengumpulkan data jumlah nelayan yang kehilangan pekerjaan dan potensi lobster yang ada di Situbondo serta mengukur keadaan air dan suhu di sana.
Setelah dua tahun penelitian, akhirnya ia berhasil membuat sebuah kotak sensor berbasis Internet of Things (IoT) yang ditaruh di keramba untuk mengontrol kualitas air. Kotak itu kemudian disambungkan ke aplikasi Lobstech sehingga para nelayan bisa memantau kondisi air keramba dengan aplikasi di telepon genggamnya masing-masing.
SATU Indonesia Awards Dukung Dedikasi Kaum Muda untuk Kesehatan Masyarakat
Walaupun awalnya Hendra kesulitan memasarkan Lobstech kepada para nelayan yang masih berpikiran tradisional dan menganggap budi daya lobster tidak akan bisa berjalan, tapi akhirnya kegigihannya dalam mendekati nelayan-nelayan dengan skema bagi hasil membuahkan hasil.
Upaya Hendra, seiring berjalannya waktu menunjukkan hasil positif. Teknologi Lobstech kini sudah digunakan di sejumlah daerah seperti Situbondo, Pacitan, Jember, dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hendra yang terpilih sebagai salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2021 kini sudah memiliki 15 pegawai dan berkeinginan agar nantinya ada 3.000 keramba terinstal teknologi IOT di Situbondo.
Melanjutkan pencarian sosok inspiratif seperti Hendra, pada tahun ini Astra menggelar 13th SATU Indonesia Awards 2022 untuk menjaring anak muda di seluruh penjuru Indonesia yang tak kenal lelah memberikan manfaat bagi sekitarnya.
Apresiasi diberikan kepada lima anak bangsa atas setiap perjuangan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili kelima bidang tersebut.
Penerima apresiasi tingkat nasional akan mendapatkan dana bantuan kegiatan sebesar Rp65 juta serta pembinaan kegiatan. Selain itu, Astra juga memberikan apresiasi di tingkat provinsi.
Adapun jajaran dewan juri 13th SATU Indonesia Awards 2022 adalah sebagai berikut:
- Prof. Nila Moeloek (Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
- Prof. Emil Salim (Dosen Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Indonesia)
- Prof. Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta)
- Ir. Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan)
- Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi)
- Arif Zulkifli (Direktur Utama PT Tempo Inti Media Tbk)
- Dian Sastrowardoyo (Pegiat Seni)
- Billy Boen (Founder Young On Top)
- Boy Kelana Soebroto (Head of Corporate Communications Astra)
- Diah Suran Febrianti (Head of Environment & Social Responsibility Astra). ***