Ditegaskan Dewa Indra Gubernur Bali berkomitmen untuk membuat generator-generator pergerakan ekonomi Bali lain selain pariwisata, disadari bahwa sektor pariwisata sangat rentan terhadap dinamika bencana alam, dinamika keamanan maupun lainnya.
Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa dengan memperhatikan hasil-hasil survei, indikator-indikator, memperhatikan kondisi sistem keuangan, stabilitas harga serta keuangan pemerintah, Bank Indonesia melakukan perhitungansecara teliti mengenai kinerja perekonomian tahun 2021 dan 2022.
“Selain itu kami juga mempertimbangkan faktor pendorong dan faktor penahan pertumbuhan ekonomi,” sambung Trisno Nugorho.
IDC AMSI, Menko Airlangga: Nilai Ekonomi Digital RI Capai USD 70 Miliar
Faktor pendorong adalah Pemulihan kegiatan masyarakat (seiring gencarnya vaksinasi), Pemulihan pariwisata domestik, Potensi dari penyelenggaraan event-event internasional (KTT G20 2021 – 2022), Kelanjutan proyek investasi dan infrastruktur.
Sedangkan faktor penahan adalah Pemulihan kunjungan wisman yang masih sangat terbatas, Tertahannya pendapatan pemerintah daerah, Perilaku Wait and See Pelaku Usaha.
Berdasarkan seluruh indikator tersebut maka pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2021 diperkirakan berkisar pada -2,6% sampai dengan -1,8%.
Sementara itu untuk tahun 2022, beberapa indikator diperkirakan semakin membaik sehingga pertumbuhan ekonomi akan berkisar pada 5,4% s.d. 6,2%. Proyeksi Bali tersebut lebih tinggi dibandingkan Nasional 2022 yang diprakirakan tumbuh 4,6% – 5,4%. ***