Tabanan Olah 5 Ton Sampah Plastik untuk Diekspor

20 Februari 2014, 16:00 WIB
Gubernur Bali Made Mangku Pastika kunjungi pabrik pengolah sampah di Tabanan (Foto:Kabarnusa)

Kabarnusa.com, Tabanan – Masalah sampah perlahan mulai teratasi dengan berdirinya pabrik yang mendaur ulang atau mengolah sampah plastik menjadi barang berkualitas ekspor.

Pabrik di bawah bendera PT Enviro Pallets dibangun di Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan yang diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Bali yang bersih dan hijau atau “Clean adn Green”.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika bahkan tertarik melihat dari dekat untuk mengetahui bagaimana proses produksi daur ulang sampah plastik di pabrik tersebut, Kamis (20/2/2014).

Pastik menyatakan optimismenya, Upaya pemerintah mewujudkan visi Provinsi Bali yang bersih dan hijau “Clean and green” pada 2015 mulai mendekati kenyataan dengan adanya pabrik yang konon mampu mengolah 15 ton sampah plastik setiap harinya.

Usai melihat langsung proses produksi pengolahan sampah berbagai plastik, didaur ulang diolah menjadi barang berkualitas ekspor, Pastika memberi apresiasinya.

Kata dia, sampah plastik menjadi persoalan serius yang mengancam lingkungan.

Masyarakat memproduksi sampah plastik setiap hari dan tak jarang membuangnya sembarangan dan membuat beban tempat pembuangan akhir (TPA) semakin menumpuk.

Tidak hanya itu, sampah plastik sebagai barang tidak berguna sehingga dikumpulkan dibakar lalu dibuang. Kalaupun dibawa atau dijual ke Jawa harganya sangat murah sehingga orang tidak tertarik untuk mengumpulkan atau menjualnya.

“Adanya pabrik yang akan mengolah sampah plastik menjadi barang yang lebih bernilai itu, akan membuat sampah plastik lebih mahal,” tukasnya didampingi Kepala KLH  Raka Iswara dan Camat Kediri Alit Adiatmika..

Kini, sampah plastik bisa menghasilkan uang sehingga bisa memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat.

“Mulai sekarang, sampah plastik tidak perlu dibuang lagi atau di bawa ke Jawa sebab di Tabanan sekarang ada pabrik yang bisa mengolah sampah apalagi kapasitasnya cukup tinggi,” tegasnya.

Dalam sehari, pabrik tersebut mampu mengolah sampah plastik dengan kapasitas produksi sampai 15 ton perharinya.

“Bayangin saja, kalau setiap hari 15 ton sampah bisa dibawa ke sini, saya yakin Bali akan bersih bebas dari sampah plastik, target mewujudkan Bali clean dan green akan tercapai,” kataya optimis.

Masyarakat bisa digerakkan mulai rumah tangga atau lewat organisasi di desa atau banjar, pemuda pemudia, untuk bersama-sama mengumpulkan dan menjual sampah plastik.

Jadi, sampah plastik rumah tangga itu, tidak perlu lagi dibuang ke TPA. Untuk itu, di setiap desa atau banjar bisa ada agen-agen yang mengangkut sampah plastik yang mendatangi rumah-rumah untuk membeli sampah.

Saat ini, harga sampah plastik Rp 1.500 perkilo sehingga dianggap lumayan untuk menambah pendapatan keluarga.

Nantinya, sampah plastik yang diolah itu akan menjadi barang yang bernilai berupa peralatan tempat tatakan yang biasanya berbahan kayu.

Tigor bagian raw material PT Enviro Pallets mengatakan, saat ini kemampuan rata-rata perhari dengan dua unit mesin pengolahan sebesar 3 sampai 5 ton perhari.

“Nantinya bisa kapasitasnya bisa 15 ton perhari. Sampah plastik itu diolah menjadi tempat tatakan barang,” imbuhnya.

Produk tatakan atau tempat barang itu, selain dipasarkan untuk dalam negeri juga sebagian untuk memenuhi pasar ekspor. (gus)

Berita Lainnya

Terkini