Teror ke Pimpinan KPK, KAHMI Minta Waspadai sebagai Pengalihan Isu

11 Januari 2019, 00:00 WIB
ilustrasi/net

JAKARTA – Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menilai aksi teror bom yang menimpa pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 9 Januari 2019 tidak tertutup kemungkinan sebagai pengalihan isu.

“Kami menyayangkan peristiwa tersebut, dan berharap agar pimpinan dan segenap aparat/unit kerja di KPK agar tetap memiliki tekad dan komitmen tinggi dalam memberantas korupsi secara berkeadilan dan berkelanjutan,” tegas Kordinator Presidium Hamdam Zoelva dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/1/2019).

Selain itu, Kahmi mendesak aparat kepolisi untuk bekerja secara progresif dan profesional agar segera mengusut tuntas, menangkap aktor/ pelaku pelakunya. Jangan sampai terulang kembali kasus Novel Baswedan yang sampai saat ini belum ada kejelasan siapa pelakunya.

Menurut Hamdan, teror bom molotov adalah bagian dari pengancaman dan tidak boleh dibiarkan. Selain berpotensi menimbulkan keresahan dan memunculkan berbagai spekulasi, peristiwa tersebut dapat menciptabilitas pilitik instabilitas politik, menyongsong pileg dan pilpres mendatang.

Untuk itu, Kepada warga KAHMI agar tetap tenang dan waspada, serta proaktif dalam menyampaikan informasi/kordinasi dengan MN KAHMI, khususnya terkait dengan kejadian yang berpotensi menimbulkan instabilitas politik.

“Kami menghimbau masyarakat luas tenang, dan waspada terhadap berbagai kejadian termasuk kemungkinan pengalihan isu dan tetap memberikan atensi serta kontribusi pemikiran bagi peningkatan kinerja KPU dan Bawaslu, dalam mewujudkan pelaksanaan pileg dan pilpres yang berkualitas dan bermartabat,” demikian Hamdan. (des)

Berita Lainnya

Terkini