Denpasar– Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho memprakirakan kinerja penjualan ritel atau eceran di Bali pada bulan Oktober 2022 meningkat sebesar 0,54% (mtm).
Menurutnya, kenaikan tersebut bersumber dari penjualan kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar
6,6% (mtm).
Kemudian, SubKelompok Sandang sebesar 2,5% (mtm), sedangkan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Suku Cadang dan Aksesoris mengalami kontraksi masing-masing sebesar -2,0%
(mtm) dan -1,5% (mtm).
“Diprakirakan kinerja penjualan ritel pada Oktober 2022 kondisi membaik
dibandingkan periode sebelumnya,” tutur Trisno Nugroho dari keterangan tertulisnya Sabtu (12/11/2022).
Sebagaimana, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali tercatat
95,9 atau secara bulanan tumbuh 0,54% (mtm) dibandingkan periode September
2022 yang tercatat sebesar 95,3.
Pertumbuhan IPR bulan Oktober 2022 lebih tinggidibandingkan periode bulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,32% (mtm).
Membaiknya kinerja penjualan eceran di Bali tersebut sejalan dengan semakin tingginya aktivitas pariwisata di Bali serta kondisi ekonomi Bali yang terus mengalami pemulihan.
Peningkatan kinerja penjualan eceran di Bali juga searah dengan kinerja penjualan eceran nasional yang tumbuh positif sebesar 3,10% (mtm) atau lebih baik dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -1,82% (mtm).
Ditambahkan Trisno Nugroho, ekspektasi penjualan eceran ke depan di Provinsi Bali diperkirakan akan tetap terjaga seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang
dilakukan di masing-masing daerah.
Kinerja positif penjualan eceran di Bali pada Oktober 2022 tersebut searah dengan kondisi nasional yang mengalami pertumbuhan pada Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional sebesar 3,10%
(mtm).
Peningkatan IPR nasional pada bulan Oktober 2022 bersumber peningkatan kinerja seluruh kelompok penjualan eceran terutama pada kelompok Barang Minuman, Makanan dan Tembakau.
Selanjutnya, SubKelompok Sandang, dan kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi yang masingmasing mengalami pertumbuhan sebesar 3,5% (mtm), 3,0% (mtm) dan 2,2% (mtm). ***