Berlatar Teluk dan Mangrove, Pemandian Air Panas Banyuwedang Dibanjiri Wisatawan

4 November 2017, 15:42 WIB
IMG 20171104 WA0011
Sembari rekreasi masyarakat tertarik mandi air panas di Banyuwedang, Pejarakan Buleleng untuk kesembuhan penyakit

BULELENG – Masyarakat dan wisatawan lokal tertarik menikmati Air Panas Banyuwedang Desa Pejarakan Kabupaten Buleleng karena selain sebagai tempat rekreasi juga airnya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Air yang mempunyai tingkat suhu mencapai 40/47 derajat sering didatangi masyarakat luar Buleleng seperti Kabupaten Jembrana dan Pulau Jawa yang meyakini sebagai obat penyembuh segala penyakit dari tahun 1965 atau dalam istilah Bali “Genah Nunas Tamba”.

Tidak hanya itu, salah satu dari titik sumber air dikelola pihak hotel di wilayah Banyuwedang untuk prasarana hotel.

Sebenarnya, rancangan pembuatan kolam yang menelan dana miliaran rupiah itu bersumber dari swadaya masyarakat dan partisifasi dari LPD Pejarakan sempet menghadapi kendala hingga mandeg.

Memperhatikan lokasi itu warisan leluhur Jro kelian adat Banyuwedang, Jro Putu Suastika bersama krama adat lainya bertekat memajukan desa Pejarakan dengan mengoptimalkan potensi alam itu.

Maka, dibangunlah kolam air panas Banyuwedang mulai 6 bulan lalu dengan luas 20 are. Memiliki luas kolam 14×6 meter untuk kolam dewasa dan anak 2×3 meter. Kemudian resmi dibuka 27 Oktober 2017 oleh Jro Klian Desa.

Kini, banyak warga berdatangan bahkan sampai luar kecamatan Gerokgak pada Hari Raya Galungan 2 Novenber 2017. Air digunakan untuk kolam tersebut disedot dengan pipa dan disalurkan ke arah timur guna mengaliri kolam yang jaraknya tidak jauh dari sumber air panas.

Kolam Air Panas Banyuwedang di Kecamatan Gerokgak inu, setelah dibuka secara resmi mampu menampung ratusan pengunjung, seperti pada Hari Raya Galungan ratusan masayarakat memadati dari pagi hingga sore hari.

Selain berendam air panas, masyarakat menikmati kerindangan hutan Bakao dan pepohonan lainya. Ada pula rumah makan layaknya Restaurant bisa dinikmati segala bentuk makanan yang tersedia untuk masyarakat setelah usai berendam.

“Kami berharap kolam air panas ini mampu menjadi destinasi wisata yang dikagumi di wilayah kecamatan Gerokgak Buleleng atau Bali umumnya,” harap Swastika baru-baru ini.

Terlebih tak jauh dari lokasi kawasan Banyuwedang memilki teluk yang sangat tenang mempunyai hamparan pasir putih tak kalah dengan keindahan pantai Bali Selatan. (gde)

Artikel Lainnya

Terkini