BPJS Kesehatan Perlu Pendanaan Alternatif Hadapi Defisit Keuangan

Presiden Joko Widodo juga sudah mengeluarkan kebijakan untuk menyelesaikan masalah defisit Dana Jaminan Sosial.

29 November 2021, 18:08 WIB

Jakarta– Kepala Staf Kepresidenan RI Dr Moeldoko mengatakan untuk mengatasi persoalan defisit yang mendera Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan perlu dipikirkan sumber sumber pendanaan alternatif untuk meringankan anggaran negara.

Hal tersebut disampaikan dalam audiensi bersama Pusat Kebijakan Jaminan Sosial (PJKS) Universitas Indonesia (UI) di gedung Bina Graha Jakarta, Senin (29/11/2021).

“Silahkan PJKS UI memitigasi kemungkinan dilakukannya crowdfunding untuk pendanaan jaminan sosial,” kata Moeldoko dilansir dari siaran pers.

Pandemi Covid-19, BPJS Kesehatan Berikan Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp

Menurut Moeldoko, di tengah sulitnya kondisi keuangan negara saat ini, memang diperlukan sebuah terobosan untuk menyelesaikan masalah pendanaan BPJS kesehatan. “Kami akan mengundang BPJS untuk membahas masalah ini,” ujarnya.

Seperti diketahui, Program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN yang menjadi komitmen Presiden Joko Widodo untuk mencapai Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage), mengalami kemajuan pesat.

Ditunjukkan dengan peningkatan akses kepada pelayanan kesehatan dan pertumbuhan ekonomi makro yang semakin baik.

Defisit Fiskal Terjaga di Bawah 3 Persen, Utang Indonesia Dikelola Secara Prudent

Artikel Lainnya

Terkini