Denpasar – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti berkolaborasi dengan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali bakal memberikan anugerah penghargaan kepada desa adat terbaik di Bali.
Penghargaan prestisius pertama kalinya yang diberi nama “MDA Kanti Kerta Bali Nugraha,” bakal diumumkan pada momentum peringatan HUT BPR Bank Kanti 27 September 2023.
Puncak perayaan HUT BPR Kanti yang disemarakkan dengan acara Stakeholder Gathering bakal digelar di Hongkong Garden Restaurant Denpasar.
Penyarikan Agung MDA Bali, I Ketut Sumarta, menjelaskan inisiatif penganugerahan berawal dari kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR) antara PT BPR Sukawati Fancakanti dengan Majelis Desa Adat Provinsi Bali.
“Penghargaan diberikan untuk menghargai desa adat yang telah berhasil menyelesaikan permasalahan di wilayah adat mereka secara komprehensif,” tuturnya dalam konferensi pers di Kantor MDA Provinsi Bali, Renon Denpasar Senin 25 September 2023.
Disebutkan, setelah adanya kesepakatan ini dilanjutkanbl dengan penandatanganan selama Pasamuan Agung IV MDA Bali pad 26 Agustus 2023, di Wantilan Pura Samuan Tiga, Bedulu, Kabupaten Gianyar.
Kata Ketut Sumarta, penghargaan ini hasil kolaborasi antara MDA Bali dan BPR Bank Kanti untuk desa adat yang dinilai mampu menyelesaikan permasalahan di wilayah adat mereka secara mandiri.
Perhitungannya, sejak berlakunya Perda No 4 tahun 2019 pada 28 Mei 2019 lalu.
“Penilaian terhadap desa adat terbaik, dimulai sejak 28 Mei 2019 hingga 31 Agustus 2023,” sebutnya.
Diketahui, kekinian, Bali memiliki 1500 desa adat, meningkat dari jumlah sebelumnya 1493 desa sesuai dengan peraturan desa adat nomor 4 tahun 2019.
Ajang ini tidak hanya memberikan anugerah 9 penghargaan dari 27 nominasi desa adat terbaik, MDA juga memberikan penghargaan kepada sejumlah prajuru terbaik yang telah mengikuti pelatihan Training on Trainee (TOT).
Pada kesempatan itu, Ratu Bandesa Agung MDA Bali, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan penghargaan ini bertujuan memperkuat dan membangun desa adat di Bali.
Hal itu sesuai tagline Pulau Bali yang mengusung adat istiadat Bali (ajeg Bali).
Lebih lanjut Putra Sukahet menerangkan, untuk menjaga Bali yang aman dan damai, diperlukan kerja sama semua pihak. Termasuk kalangan perusahaan seperti BUMN dan sektor swasta.
Dia menilai apa yang dilakukan BPR Kanti bisa menjadi pelopor dalam inisiatif ini sehingga kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lainnya.
Selama ini, MDA telah menerima bantuan dan dukungan dari sejumlah perusahaan BUMN melalui program CSR, tetapi penghargaan yang kali ini kata dia sesuai dengan kondisi unik desa adat di Bali.
Terkait penghargaan untuk desa adat terbaik, MDA juga memfasilitasi pelatihan TOT bagi prajuru desa adat di Bali, sebagai bagian dari kerjasama dengan BPR Kanti.
Pada acara penghargaan 27 September 2023 dalam waktu dekat ini, para stakeholder terdiri dari 77 Anggota BPR akan berkumpul untuk merayakan prestasi desa adat terbaik.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, menjelaskan BPR Kanti telah lama mendukung program CSR untuk MDA Bali, termasuk membantu program penerbitan buku tentang desa adat di Bali tahun 2014.
“Dukungan ini mencakup pembuatan dan distribusi 6000 buku tentang desa adat, yang tidak hanya dijual di Bali, tetapi juga di luar negeri,” ungkap Arya Amitaba.
Lanjutnya, BPR Kanti percaya dukungan terhadap desa adat adalah langkah penting dalam mempertahankan perekonomian Bali, yang sangat bergantung pada sektor pariwisata dan budaya.***