Cirebon – Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko mengingatkan warga muslim di Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat agar tidak terjebak pada politik adu domba terlebih saat memasuki tahun politik.
Peringatan Moeldoko disampaikan saat orasi kebangsaan pada acara Tabligh Akbar Majelis Kyai dan Santri Pembangunan Cirebon, yang digelar di Panggung Budaya Gua Sunyaragi, Rabu (9/11/2022).
Mantan Pangdam IV/Diponegoro itu mewanti-wanti masyarakat agar tidak terpengaruh dan terjebak dalam politik adu domba. Terlebih, sebentar lagi Indonesia akan memasuki tahun politik, yakni pada 2024.
Diungkapkan, pada tahun politik akan ada kontestasi, kubu-kubuan. Dia berpesan agar masyarakat muslim menghindari politik adu domba.
“Karena kalau kita sampe masuk di dalamnya semua akan ribet, dan negara menjadi tidak stabil,” pesan Moeldoko mengingatkan.
Ditegaskann Panglima TNI 2013-2015 Indonesia membutuhkan stabilitas di segala bidang. Baik politik, ekonomi, sosial, maupun keamanan. Situasi tersebut, harus bisa diciptakan demi meningkatkan investasi.
Pemerintah telah bekerja keras untuk menaikkan nilai investasi baik dari dalam maupun luar negeri, agar pembangunan merata dan bisa membuka lapangan kerja. Di mana, saat ini angkatan kerja baru per tahun mencapai 2,5 juta orang.
Tidak hanya menjaga kondisi negara tetap stabil, terang Moeldoko, pemerintah juga melakukan harmonisasi 78 Undang-Undang melalui pendekatan Omnibus Law untuk memberikan kepastian regulasi dan kemudahan berusaha.
Kemudian, pemerintah juga terus membangun infrastruktur baik di darat, laut, dan udara, agar terjadi efisiensi biaya logistik.
Moeldoko yang didaulat menjadi pembina majelis Kyai dan Santri Pembangunan Cirebon, juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandeng tangan dan bahu-membahu membantu pemerintah dalam peningkatan investasi di Indonesia.
Semua jamaah muslim agar bisa tetap menjaga stabilitas negara. Jangan gontok-gontokan.
“Kita harus solid. Apalagi sekarang kita sedang menghadapi tantangan global yang tidak mudah,” tutupnya. ***