Dinkes Badung Gandeng Unud Matangkan Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas

17 Juni 2021, 22:42 WIB

Central Udayana Puslitkes Unud yang menggelar Workshop Penguatan Layanan
Berhenti Merokok pada Puskesmas di Kabupaten Badung/Kabarnusa

Badung – Keberadaan layanan Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas
memiliki peran penting dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat.

Karenanya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof Dr I Ketut
Suyasa mendukung kegiatan dinisiasi Central Udayana Puslitkes Unud yang
menggelar Workshop Penguatan Layanan Berhenti Merokok pada Puskesmas di
Kabupaten Badung di Kuta, Badung, Kamis (17/6/2021).

Kegiatan tersebut, menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi
untuk penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Pihaknya
sebagai bagian dari institusi kedokteran, tentunya mendukung kampanye-kampanye
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyatakat.

Kebetulan Udayana Central bagian Puslitkes Unud, FK sebagai induk organisasi,
tentu mendukungnya, apalagi ini kegiatan berkaitan dengan ilmu kedokteran
pencegahan dan kesehatan masyarakat.

“Kita menyadari dampak merokok secara medis sangat berpengaruh terhadap
kesehatan, seperti kelainan yang timbul di paru-paru akibat merokok juga
mengganggu atau memberi implikasi lainnya terhadap kesehatan lainnya seperti
penyakit kronis, jantung hingga penyakit lainnya seperti diabetes,” tuturnya.

Lanjut Suyasa, sehingga upaya upaya itu menjadi penting setidaknya jika
berhenti patut disyukri kalaupun tidak mengurangi merokok. Karena dari segi
kesehatan, merokok memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Hal ini, menurut dia, betul-betul suatu langlkh baik yang sebagai
tanggungjawab pemerintah untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Apalagi, Puskesmas merupakan jendela terdepan dari dalam layanan yang dekat
masyatakat sehingga proses edukasi lebih mengena. Nantinya, bisa turut
memperkuat sampai ke desa desa sebagai upaya terobosan Kabupaten Badung.

Pihaknya memberikan apreasisi yang tinggi dari sisi kedokteran pencegahan dan
kesehatan masyarakat.

Dalam kesempatan sama, Ketua Center for NCDs, Tobacco Control & Lung Heath
(Udayana CENTRAL) Universitas Udayana, Dr Putu Ayu Swandewi Astuti
mengungkapkan, pelayanan berhenti merokok di klinik berhenti merokok masih
pasif menungu pasien.

Akibatnya, tidak berjalan optimal karena belum bisa menjangkau pasien atau
masyarakat. Karena itu, melalui Workshop yang dihadiri petugas Puskesmas se
Kabupaten Badung ini, bisa turut menguatkan dan mengintegrasikan dengan
layanan lainnya.

Misalnya, penanganan pasien TB, bagaimaa mengintegrasikan pasien penderita TB,
penyakut tidak menular seperti dibetes stroke bisa juga dirujuk untuk ke
klinik berheni merokok.

“Tujuan pertemuan sekarang ini, untuk menguatkan layanan itu dengan
mengintegrasikan dengan layanan atau program yang sudah ada di Puskesmas,”
sambungnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dr Nyoman Gunarta menyatakan nantinya
Klinik Berhenti Merokok di Puskesmas perlu menyiapkan ruang konseling, dengan
sistem pengaturan yang harus dipersiapan dengan matang seperti untuk
pengukuran kadar nikotin dan sebagainya.

“Ini salah satu upaya kita dalam kedokteran pencegahan, kita dibackup betul
Fakultas Kedokteran dalam hal ini klinik berhenti merokok,” tuturnya
didampingi Ketua IAKMI Bali Made Kerta Duana.

Pihaknya menyiapkan SDM, ke depan untuk meningkatkan kapasitas kemampuan
tenaga-tenaga di Puskesmas maupun rumah sakit bekerjasama pihak FK Unud.

Demikian juga, sumber daya pendukung untuk berjalannya klinik berhenti merokok
menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Badung.

“Kami ingin ada role model, sebenarnya ini loh upaya berhenti merokok yang
komprehensif mulai tingkat hulu advokasi, penurunan risikonya secara
persuasif, sampai tingkat hilir dilakukan konseling bisa dilakukan di
Kabupaten Badung, tujuan goalnya seperti itu, ” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini