Fungsi Intermediasi Berjalan Baik, OJK: Kinerja IJK Bali pada Juli 2023 Tetap Terjaga

Kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi Juli 2023 tetap terjaga dan resilien menyusul berjalannya fungsi intermediasi perbankan dengan baik.

12 September 2023, 23:24 WIB

Denpasar – Tetap berfungsinya intermediasi perbankan yang berjalan baik membuat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi Juli 2023 tetap terjaga dan resilien.

Dari penilaian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menilai kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali posisi Juli 2023 terjaga dan resilien tercermin dari fungsi intermediasi yang berjalan baik.

Terungkap, likuiditas dan permodalan perbankan juga berada pada level yang memadai, serta rasio Loan at Risk (LaR) terus mengalami penurunan. Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada Capital Adequacy Ratio (CAR) dan likuiditas BPR terjaga di atas threshold.

Kepala Kantor Regional OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu mengungkapkan, kinerja IJK tersebut mendukung perkembangan perekonomian Provinsi Bali yang tumbuh 5,60 persen yoy di triwulan II 2023.

“Walaupun pertumbuhan ekonomi Bali sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, namun meningkat dibandingkan triwulan II 2022 yang tumbuh 3,09 persen,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin 12 September 2023.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan II 2023 lebih tinggi dibandingkan nasional yang sebesar 5,17 persen yoy dan menempati urutan tertinggi ke-6 secara nasional.
Demikian juga, lapangan usaha Akomodasi Makan Minum serta Transportasi Pergudangan sebagai kontributor terbesar perekonomian Bali tumbuh masing-masing sebesar 16,12 persen dan 26,95 persen.

Data sektor perbankan bulan Juli 2023 menunjukkan penyaluran kredit maupun penghimpunan DPK mengalami pertumbuhan. Penyaluran kredit mencapai Rp101,39 triliun atau tumbuh 4,39 persen yoy lebih tinggi dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,78 persen.

Pertumbuhan kredit Bank Umum di Bali sebesar 4,34 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan posisi Juni 2023 yang sebesar 4,09 persen.

Sementara itu, pertumbuhan kredit BPR posisi Juli 2023 mencapai 4,78 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Juni 2023 yang sebesar 4,97 persen.

Peningkatan penyaluran kredit secara yoy ini selaras dengan meningkatnya aktivitas pariwisata serta sektor pendukung pariwisata di Bali.

Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi sebesar Rp2,40 Triliun atau tumbuh 9,66 persen yoy.

“Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali,” ungkap Kristrianti Puji Rahayu.

Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Perdagangan Besar dan Eceran (tumbuh 4,31 persen yoy) serta Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha (tumbuh 3,30 persen yoy).

Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,75 persen kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 5,82 persen yoy. ***

Berita Lainnya

Terkini