Selain itu, pertemuan G20 EMPOWER kali ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah di luar berbagai rekomendasi yang diberikan.
Pertama, membuka wawasan berbagai kalangan, terutama pemerintah dan swasta tentang pentingnya peran dan kepemimpin perempuan dalam usaha kecil dan menengah. Kedua, mengidentifikasi dukungan yang dibutuhkan dari pemerintah untuk merealisasikan komitmen dan rencana aksi dari sektor swasta.
Ketiga, perlunya melakukan ideasi dengan Advocate G20 EMPOWER terkait bentuk dan rencana aksi yang dapat dilakukan sektor swasta mengenai penumbuhan UMKM yang dipimpin oleh perempuan.
Pertemuan W20, Rekomendasikan Pemberdayaan dan Inklusi Ekonomi Perempuan
Masih dalam rangkaian plenary meeting kedua G20 EMPOWER ini, juga dilaksanakan pertemuan yang membahas mengenai membangun kembali produktivitas kaum perempuan pascapandemi. Pembahasan akan berkisar pada mengapa pemerintah perlu untuk meningkatkan kembali produktivitas perempuan pascapandemi, serta bagaimana sektor swasta dapat mendorong produktivitas perempuan pascapandemi tersebut.
Sejumlah pembicara dihadirkan antara lain perwakilan dari pemerintah Italia, Korea Selatan, serta Kanada. Selain itu, juga akan tampil membagikan pengalaman adalah W20 Co-Chair Dian Siswarini, serta pembicara dari Singapura dan Argentina.
Undang 30 CEO Indonesia
Pada pertemuan di Yogyakarta ini, Menteri PPPA dijadwalkan akan melangsungkan dialog interaktif dengan para G20 EMPOWER Advocates. Selain itu, juga dilaksanakan pengenalan peran dan aktivitas G20 EMPOWER serta berbagi pengalaman dari perwakilan delegasi/advocate G20 EMPOWER.
Dukung Presidensi G20 Indonesia, Dian Siswarini: W20 Promosikan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan
Para advocates ini adalah para pemimpin perempuan yang bertindak sebagai pengambil keputusan pada suatu perusahaan atau lembaga yang berkomitmen untuk mencapai visi misi G20 EMPOWER dalam keseteraan gender dan pemberdayaan perempuan di dalam perusahaan hingga lingkungan mereka.
Menariknya, ada sekitar 30 advocates baru signing pledge G20 EMPOWER yang terdiri dari perusahaan swasta dan BUMN yang berkomitmen kepada G20 EMPOWER melalui pelibatan praktik terbaik para pemimpin Perempuan Indonesia di perusahaannya masing-masing.
G20 EMPOWER merupakan salah satu inisiatif di dalam kepresidenan G20 yang mengusung aliansi pemimpin sektor swasta dan pemerintah untuk bersama-sama mengadvokasi dan mendukung kemajuan perempuan dalam posisi kepemimpinan di sektor swasta dan publik.
‘Kompetisi Modal Pintar Sisternet 2022’. XL Axiata Dorong UMKM Perempuan Naik Level
Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan IWAPI menjadi focal point dalam mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 EMPOWER. Melalui aliansi ini Indonesia ingin mempromosikan praktik baik dari perusahaan maupun pemerintah dalam mendorong kepemimpinan perempuan.
Indonesia juga telah memiliki advocate dari sektor privat yang terlibat dalam mempromosikan peran kepemimpinan yang berperspektif gender dalam perusahaan.
Beberapa praktik baik yang telah didorong oleh Advocate G20 EMPOWER Indonesia melalui perusahaan yang dijalankannya, diantaranya adalah mengembangkan pelaporan responsive gender dalam perusahaan untuk mengidentifikasikan jumlah keterwakilan perempuan dalam posisi pimpinan, managerial perusahaan hingga proses perekrutan.
Kemudian; menciptakan employment assistant program untuk memberikan dukungan psikologis kepada pegawai termasuk yang mengalami kekerasan dan pelecehan; menyediaakan fasilitas memadai bagi perempuan; memberikan program training dan mentoring serta pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai perempuan; serta Menyusun regulasi dan kebijakan perusahaan terkait lainnya untuk mendorong keterwakilan dan peran perempuan dalam perusahaan. ***